PUASA RAMADHAN

Ramadan atau Ramadhan
(dalam bahasa Arab:ﻥﺎﻀﻣﺭ)
adalah bulan kesembilan
dalam penanggalan Hijriyah
(sistem penanggalan agama
Islam). Sepanjang bulan ini
pemeluk agama Islam
melakukan serangkaian
aktivitas keagamaan termasuk
di dalamnya berpuasa, salat
tarawih, peringatan turunnya
Al-Quran, mencari malam
Laylatul Qadar,
memperbanyak membaca Al-
Quran dan kemudian
mengakhirinya dengan
membayar zakat fitrah dan
rangkaian perayaan Idul Fitri.
Kekhususan bulan Ramadan
ini bagi pemeluk agama Islam
tergambar pada Al-Quran
pada surat Al Baqarah ayat
185 yang artinya:
"bulan Ramadan, bulan yang
di dalamnya diturunkan Al-
Quran sebagai petunjuk bagi
manusia dan penjelasan-
penjelasan mengenai
petunjuk itu dan pembeda.
Karena itu, barangsiapa di
antara kamu hadir di bulan
itu, maka hendaklah ia
berpuasa pada bulan itu..."
Etimologi
Ramadan berasal dari akar
kata ﺿ ﻡ ﺭ , yang berarti panas
yang menyengat atau
kekeringan, khususnya pada
tanah. Bangsa Babylonia yang
budayanya pernah sangat
dominan di utara Jazirah Arab
menggunakan luni-solar
calendar (penghitungan tahun
berdasarkan bulan dan
matahari sekaligus). Bulan ke
sembilan selalu jatuh pada
musim panas yang sangat
menyengat. Sejak pagi hingga
petang batu-batu gunung dan
pasir gurun terpanggang oleh
segatan matahari musim
panas yang waktu siangnya
lebih panjang daripada waktu
malamnya. Di malam hari
panas di bebatuan dan pasir
sedikir reda, tapi sebelum
dingin betul sudah berjumpa
dengan pagi hari. Demikian
terjadi berulang-ulang,
sehingga setelah beberapa
pekan terjadi akumulasi panas
yang menghanguskan. Hari-
hari itu disebut bulan
Ramadan, bulan dengan panas
yang menghanguskan.
Setelah umat Islam
mengembangkan kalender
berbasis bulan, yang rata-rata
11 hari lebih pendek dari
kalender berbasis matahari,
bulan Ramadan tak lagi selalu
bertepatan dengan musim
panas. Orang lebih memahami
'panas'nya Ramadan secara
metaphoric (kiasan). Karena
di hari-hari Ramadan orang
berpuasa, tenggorokan terasa
panas karena kehausan. Atau,
diharapkan dengan ibadah-
ibadah Ramadan maka dosa-
dosa terdahulu menjadi
hangus terbakar dan seusai
Ramadan orang yang
berpuasa tak lagi berdosa.
Wallahu `alam.
Dari akar kata tersebut kata
Ramadan digunakan untuk
mengindikasikan adanya
sensasi panas saat seseorang
kehausan. Pendapat lain
mengatakan bahwa kata
Ramadan digunakan karena
pada bulan itu dosa-dosa
dihapuskan oleh perbuatan
baik sebagaimana matahari
membakar tanah. Namun kata
ramadan tidak dapat
disamakan artinya dengan
ramadan. Ramadan dalam
bahasa arab artinya orang
yang sakit mata mau buta.
Lebih lanjut lagi hal itu
dikiaskan dengan
dimanfaatkannya momen
Ramadan oleh para penganut
Islam yang serius untuk
mencairkan, menata ulang
dan memperbaharui kekuatan
fisik, spiritual dan tingkah
lakunya, sebagaimana panas
merepresentasikan sesuatu
yang dapat mencairkan.

Selama bulan Ramadan,
penganut agama Islam akan
berpuasa setiap hari sampai
Idul Fitri tiba. Ied artinya Hari
Raya. Fithri berasal dari kata
fathara artinya 'memecah,
mengakhiri". Ied al-Fithri
artinya Hari Raya Mengakhiri
Puasa (Ramadan).
Hari terakhir dari bulan
Ramadan dirayakan dengan
sukacita oleh seluruh muslim
di dunia. Pada malam harinya
(malam 1 syawal), yang biasa
disebut malam kemenangan,
mereka akan
mengumandangkan takbir
bersama-sama. Di Indonesia
sendiri ritual ini menjadi
tontonan yang menarik
karena biasanya para
penduduk (yang beragama
Islam) akan
mengumandangkan takbir
sambil berpawai keliling kota
dan kampung, kadang-kadang
dilengkapi dengan memukul
beduk dan menyalakan
kembang api.
Esoknya tanggal 1 Syawal,
yang dirayakan sebagai hari
raya Idul Fitri, baik laki-laki
maupun perempuan muslim
akan memadati masjid
maupun lapangan tempat
akan dilakukannya Salat Ied.
Salat dilakukan dua raka'at
kemudian akan diakhiri oleh
dua khotbah mengenai Idul
Fitri. Perayaan kemudian
dilanjutkan dengan acara
saling memberi ma'af di
antara para muslim, dan
sekaligus mengakhiri seluruh
rangkaian aktivitas
keagamaan khusus yang
menyertai Ramadan.
Salat tarawih
Pada malam harinya, tepatnya
setelah salat isya, para
penganut agama Islam
melanjutkan ibadahnya
dengan melaksanakan salat
tarawih. Salat khusus yang
hanya dilakukan pada bulan
Ramadan. Salat tarawih,
walaupun dapat dilaksanakan
dengan sendiri-sendiri,
umumnya dilakukan secara
berjama'ah di masjid-masjid.
Terkadang sebelum
pelaksanaan salat tarawih
pada tepat-tempat tertentu,
diadakan ceramah singkat
untuk membekali para
jama'ah dalam menunaikan
ibadah pada bulan
bersangkutan.
Turunnya Al-Quran
Pada bulan ini di Indonesia,
tepatnya pada tanggal 17
Ramadan, (terdapat
perbedaan pendapat para
ulama mengenai tanggal pasti
turunnya Al-Quran untuk
pertama kalinya[2])
diperingati juga sebagai hari
turunnya ayat Al-Quran
(Nuzulul Qur'an) untuk
pertama kalinya oleh sebagian
muslim. Pada peristiwa
tersebut surat Al Alaq ayat 1
sampai 5 diturunkan pada saat
Nabi Muhammad SAW sedang
berada di Gua Hira.
Peringatan peristiwa ini
biasanya dilakukan dengan
acara ceramah di masjid-
masjid. Tetapi peringatan ini di
anggap bid'ah, karena
Rasulullah tidak mengajarkan,
Awal di peringati di Indonesia,
ketika Presiden Soekarno
mendapat saran dari Hamka
untuk memperingati setiap
Nuzulul Qur'an, karena
bertepatan dengan tanggal
Kemerdekaan Indonesia,
sebagai rasa Syukur
kemerdekaan Indonesia.

Di Baca Yuuuuk Sobat......

Labels : Cerita Hikmah Pasar Batik Murah Solo Batik Cinta IBU

POSITIF THANKING

Berfikir positif membuka
fikiran & mata hati
Membuatmu tersenyum
menatap hembusan bayu pagi
Berprasangka baik dapat
membahagiakan diri
Membiasakan dirimu tabah
menerima TaQdir illahi
Tiada manusia yang tidak
pernah bersalah
Tiada orang yang hidup tanpa
suka & duka
Maka, berfikir positif!!! agar
kamu tersenyum bahagia ^ ^
Yakinlah pertolongan-Nya
datang tidak disangka-sangka
Berprasangka baik
memberikan kekuatan
Dalam menghadapai dunia yg
penuh kejutan
Begitulah Tuhan mengatur
gelombang2 kehidupan
Yang hanya bisa dilalui dengan
Syukur & kesabaran
Berfikir positif membawa
kebahagiaan
Yang penuh hikmah jika kita
renungkan
Jangan menyerah selagi hayat
dikandung badan
Tetap optimis dalam mengejar
Impian & harapan
Sahabat...
Percayalah, segalanya akan
mudah jika kita yakin
Yakin bisa melaluinya dengan
sabar dan penuh ketekunan ^
^

Di Baca Yuuuuk Sobat......

Labels : Cerita Hikmah Pasar Batik Murah Solo Batik Cinta IBU

Saat Kenyataan Tak Sesuai Impian

Banyak orang yang merasa
frustasi karena kenyataan
mereka tidak sesuai dengan
apa yang mereka impian
Sebagai contoh, ada seorang
anak yang ingin kuliah di
Universitas A
tapi nyatanya biaya tidak
mencukupi. atau otaknya yang
nggak nyampai
Atau, mereka yg merantau ke
kota besar, bermimpi ingin
mendapatkan
pekerjaan berkelas nasional
bahkan internasional, tapi yang
didapatkan
hanyalah pekerjaan biasa-biasa
saja & apa adanya.
Ada juga seorang pengusaha,
yg mungkin mengharapkan
kenaikan profit 10 kali, malah
mengalami kebangkrutan
Apa yang kita harapkan,
kadang memang tidak sesuai
dengan kenyataan.
Lalu apayang harus kita
lakukan?
Ada juga yang mencoba
melempar manggis,
manggis dilempar mangga
yang tepar,
ada lagi juga yang melamar
gadis,
gadis dilamar, janda didapat.
(lho, didi kempot?)
Berikut adalah 3 langkah hebat
atau tips yang bisa anda
lakukan
saat mimpi tidak sesuai dengan
kenyataan:
Langah 1. Bertindaklah selalu
secara fleksibel dan dinamis
Jika kamu ingin menggapai
kesuksesan,
maka yang diperlukan adalah
*kesiapan*
untuk bisa bertindak secara
fleksible dan dinamis terhadap
setiap perubahan yang terjadi.
Analogi sederhana:
Saat ada badai atau angin
topan yang besar,
tidak jarang kita melihat
pohon2 besar tumbang!
Sebab pohon2 itu tidak kuat
menahan beban yang diterima.
Namun coba lihatlah bambu,!
Karena batangnya yang lentur
maka bambu bisa fleksibel
bergerak ke segala arah,
bergoyang saja saat ditiup
angin dan jarang tumbang!
Begitu pun dengan kita! Jika
kita
bertindak dan berpikir dinamis
dan juga fleksibel,
maka kita akan lebih tahan
dalam menghadapi tantangan
dan perubahan serta masalah
yang datang.
Langkah 2. Berpikirlah bahwa
INILAH yang terbaik untuk kita!
Saat kenyataan tidak sesuai
dengan impian,
percayalah bahwa inilah yang
terbaik untuk kita.
Kita tidak pernah tahu
skenario yang telah
ditetapkan-Nya.
Karena, segala sesuatu yang
menurut logika kita baik,
boleh jadi justru sebaliknya di
mata tuhan tidak baik
Berpikirlah selalu positif atas
apapun yang terjadi pada
dirimu.
Jangan biarkan satu kegagalan
membuat kamu kecewa,
apalagi frustasi berlarut-larut
lalu bunuh diri, Oh tidak.!
(Backsound: krispatih-
mengenangmu)
Sahabat, Katakan didepan
Cermin!!!
“Sudahlah, kamu tdk perlu
kecewa,
Tuhan akan menggantinya
dengan YANG LEBIH BAIK!
Tuhan tau kamu orang yg baik
& bijaksana.
Hidupmu penuh dengan
kelimpahan,
dan kamu memang dilahirkan
utk selalu jadi pemenang!”
Ini adalah ’afirmasi‘.
Afirmasi adalah kata-kata
positif
yang diucapkan berulang-ulang
& diyakini untuk membentuk
citra postif
untuk mengurangi sikap-sikap
negatif yang ada dalam diri
kita.
Kata-kata afirmasi ini bisa kita
buat/rancang sendiri,
dan lalu bisa diucapkan secara
verbal atau dalam hati.
Menurut ahli Hynotherapy,
afirmasi itu akan ‘terekam’
oleh alam bawah sadar kita
heheheh
Dan jika terus-menerus
diucapkan & dengan penuh
keyakinan,
maka kita SEDANG atau AKAN
menjadi seperti itu adanya,
yang kita ucapkan! Dengan
kata lain, afirmasi itu sama
seperti DO’A.
Meski saat ini apa yang kita
harapkan
belum sesuai dengan impian,
namun kita harus….
3. Tetap Siapkan MENTAL
PEMENANG!
Saat kita mengalami
kegagalan,
Lebih baik instropeksi diri
daripada menyalahkan takdir.
Siapa tahu, kita memang
belum siap jadi pemenang! :-)
Bisa jadi kesuksesan hanya
akan membuat kita menjadi
sombong,
dan karena saking sayangnya
Tuhan kepada kita, Ia tidak
mau hamba-Nya berbuat
dosa. :-)
Saudaraku yang zupper,
(gayanya om Mario)
setiap kemenangan itu lebih
baik dirintis
dari setiap peluh kita! Akan
lebih baik
jika kemenangan itu kita
dapatkan setahap demi
setahap.
Banyak orang sukses, tapi
kemudian mereka terjatuh,
ada yang kepleset ditangga,
atau ada yang gara-gara
mabuk terus ngira jendela
lantai 10
adalah pintu. Ada yang
bangkit lagi, ada yang tidak,
ada yang mati (bunuh diri).
Liku hidup setiap manusia
memang tidak sama.
Tapi ingat, kalau perlu catat,!
kesempatan untuk menang itu
selalu terbuka bagi siapa saja,
tanpa terkecuali!
Rejeki dan kemenangan itu
sungguh tidak terkira
banyaknya dari Tuhan, masih
banyak yang menggantung di
langit! :-)
Sekarang tinggal bagaimana
caranya?! Apakah mau
meraihnya?
atau mengharapkan turun
dengan sendirinya?
atau memandangi indahnya di
langit?
Jangan pernah memilih yang
kedua dan ke tiga :-)
Kita semua tahu bahwa yang
namanya kemenangan
bukan milik mereka yang
pintar, namun seringkali
dimiliki oleh
mereka yang… tdk pernah
berhenti berusaha! dan tidak
pernah putus asa :D

Di Baca Yuuuuk Sobat......

Labels : Cerita Hikmah Pasar Batik Murah Solo Batik Cinta IBU

Memahami Makna dari KehidupanMemahami Makna dari Kehidupan

Hidup di dunia ini hanya sekali
dan dunia adalah tempat
menyiapkan bekal
ketika kita Tak bersiap-siap di
dunia
maka kerugian akan menimpa
kita diakhirat
Hidup di dunia ini hanya sesaat
Layaknya pengembara yang
beristirahat
di bawah sebuah pohon yang
rindang
Lalu, melanjutkan
perjalanannya yang jauh
Begitulah Nabi kita
mengibaratkan hidup ini
Tak lebih hanya seperti sebuah
tempat peristirahatan.
Mari kita sama-sama meraih
cinta dan kasih-Nya
niscaya ketenteraman
menemani hidup kita
Betapa banyak orang
bergelimang harta namun
hampa hidupnya
karena mereka telah larut dan
terbuai dengan cinta dunia
Sahabat.....
Jika kehidupan yang kita lalui
hanya sebatas
Bangun, mandi, bekerja,tidur
dan makan
mungkin kita tidak hampir
sama seperti hewan
yang hanya puas dengan bisa
bernapas & makan
Bedanya kita memiliki akal dan
fikiran untuk mewujudkan
impian
Sahabat....
Memang itu adalah kehidupan
tetapi bukan kehidupan dalam
arti yang luas
setiap Manusia memiliki
perbedaan dalam menjalankan
kehidupan.
Kehidupan yang baik bukan
hanya sekedar rutinitas harian
kita belaka
Sahabat...
Kehidupan adalah kesempatan
untuk kita
mencurahkan potensi diri kita
untuk orang lain.
Kehidupan adalah kesempatan
untuk kita
berbagi suka dan duka dengan
orang yang kita sayangi.
Kehidupan adalah kesempatan
untuk kita
bisa bergaul dengan baik &
mengenal orang lain
Sahabat....
Kehidupan adalah kesempatan
untuk kita
mencintai pasangan kita, orang
tua kita
saudara, serta mengasihi
sesama kita.
Kehidupan adalah kesempatan
untuk kita
belajar dan terus belajar
tentang arti kehidupan
Kehidupan adalah kesempatan
untuk kita
selalu mengucap syukur
kepada Yang Maha Kuasa ..
Kehidupan adalah ... dll.
Sahabat....
Begitu banyak Kehidupan yang
bisa kita jalani
Berapa tahun kita telah
melalui kehidupan ini ?
Berapa tahun kita telah
menjalani
kehidupan hanya sebuah
rutinitas ?
Akankah sisa waktu kita
sebelum maut menjemput
hanya kita korbankan untuk
sebuah rutinitas belaka ?
Sahabat....
Kita tidak tahu kapan kita akan
meninggalkan dunia
Mungkin 5 tahun lagi, mungkin
1tahun lagi, mungkin sebulan
lagi,
mungkin besok, atau mungkin
1 menit lagi.
Hanya Tuhanlah yang tahu...
Pandanglah di sekeliling kita
ada segelintir orang yang
membutuhkan kita.
Mereka menanti kehadiran kita
Mereka menanti dukungan
kita.
Orang tua,saudara, pasangan,
anak, sahabat dan sesama......
Serta Tuhan yang setia
menanti ucapan syukur dari
bibir kita.
Bersyukurlah padaNYA setiap
saat
bahwa kita masih dipercayakan
untuk menjalani kehidupan ini.
Buatlah hidup ini menjadi suatu
yg bermanfaat bagi kita
nantinya.

Di Baca Yuuuuk Sobat......

Labels : Cerita Hikmah Pasar Batik Murah Solo Batik Cinta IBU

CERITA RENUNGAN

Di Baca Yuuuuk Sobat......

Labels : Cerita Hikmah Pasar Batik Murah Solo Batik Cinta IBU

CINTAILAI IBUMU SEBELUM IA TIADA

Pada malam itu, Ana
bertengkar dengan
ibunya.Karena sangat marah,
Ana segera meninggalkan
rumah tanpa membawa
apapun. Saat berjalan di suatu
jalan, ia baru menyadari
bahwa ia sama sekali tidak
membawa uang.
Saat menyusuri sebuah jalan,
ia melewati sebuah kedai
bakmi dan ia mencium
harumnya aroma masakan. Ia
ingin sekali memesan
semangkuk bakmi, tetapi ia
tidak mempunyai uang.
Pemilik kedai melihat Ana
berdiri cukup lama di depan
kedainya, lalu berkata:
“ Nona, apakah engkau ingin
memesan semangkuk bakmi?”
“Ya, tetapi, aku tidak
membawa uang” jawab Ana
dengan malu-malu.
“Tidak apa-apa, aku akan
mentraktirmu” jawab si
pemilik kedai. “Silakan duduk,
aku akan memasakkan bakmi
untukmu ”.
Tidak lama kemudian, pemilik
kedai itu mengantarkan
semangkuk bakmi. Ana segera
makan beberapa suap,
kemudian air matanya mulai
berlinang.
“Ada apa nona?” tanya si
pemilik kedai.
“Tidak apa-apa” aku hanya
terharu jawab Ana sambil
mengeringkan air matanya.
“Bahkan, seorang yang baru
kukenal pun memberi aku
semangkuk bakmi ! Tetapi…
ibuku sendiri, setelah
bertengkar denganku,
mengusirku dari rumah dan
mengatakan kepadaku agar
jangan kembali lagi. Kau,
seorang yang baru kukenal,
tetapi begitu peduli denganku
dibandingkan dengan ibu
kandungku sendiri ” katanya
kepada pemilik kedai.
Pemilik kedai itu setelah
mendengar perkataan Ana,
menarik nafas panjang lalu
berkata:
“Nona, mengapa kau berpikir
seperti itu? Renungkanlah hal
ini, aku hanya memberimu
semangkuk bakmi dan kau
begitu terharu. Ibumu telah
memasak bakmi dan nasi
untukmu saat kau kecil
sampai saat ini, mengapa kau
tidak berterima kasih
kepadanya? Dan kau malah
bertengkar dengannya. ”
Ana terhenyak mendengar hal
tsb.
“Mengapa aku tidak berpikir
tentang hal itu? Untuk
semangkuk bakmi dari orang
yang baru kukenal , aku
begitu berterima kasih. Tetapi
kepada ibuku yg memasak
untukku selama bertahun-
tahun, aku bahkan tidak
memperlihatkan kepedulianku
kepadanya. Dan hanya karena
persoalan sepele, aku
bertengkar dengannya.
Ana segera menghabiskan
bakminya, lalu ia menguatkan
dirinya untuk segera pulang
ke rumahnya. Saat berjalan ke
rumah, ia memikirkan kata-
kata yg harus diucapkan
kepada ibunya.
Begitu sampai di ambang pintu
rumah, ia melihat ibunya
berwajah letih dan cemas.
Ketika bertemu dengan Ana,
kalimat pertama yang keluar
dari mulutnya adalah
“Ana, kau sudah pulang.
Cepat masuklah, Ibu telah
menyiapkan makan malam.
Makanlah dahulu sebelum kau
tidur. Makanan akan dingin
jika kau tidak memakannya
sekarang ”
Pada saat itu Ana tidak dapat
menahan tangisnya. Ia pun
menangis di pelukan ibunya.
Sekali waktu, kita mungkin
akan sangat berterima kasih
kepada orang lain di sekitar
kita untuk suatu pertolongan
kecil yang diberikan kepada
kita. Tetapi kepada orang
yang s angat dekat dengan
kita, khususnya orang tua
kita, kita harus ingat bahwa
kita berterima kasih kepada
mereka seumur hidup kita

Di Baca Yuuuuk Sobat......

Labels : Cerita Hikmah Pasar Batik Murah Solo Batik Cinta IBU

KEUTAMAAN SHOLAT MALAN, QIYAMUL LAIL

Berikut beberapa Keutamaan
Sholat malam, Bangun malam,
do'a malam atau Qiyamul
laildan dalil pendukungnya:
Para ulama saleh terdahulu
telah mengetahui bahwa
mengerjakan qiyamul lail
merupakan salah satu tanda
bahwa ilmu seseorang
bermanfaat. Imam Sufyan bin
Uyainah mengatakan: “Bila
siangku aku pergunakan untuk
durhaka dan malamku aku
pergunakan untuk tidur dan
bermalas-malasan, maka
manfaat apa yang kuperoleh
dari ilmu yang telah aku
tulis?” (Abu Nu’aim, al-Hilyah,
VII: 271)
Qiyamul lail yang dikerjakan
Imam Abu Hanifah sangat
menakjubkan. Menurut Abu
‘ Ashim al-Baghdadi, Abu
Hanifah sering dijuluki ‘tiang’
karena banyaknya berdiri
mengerjakan shalat dan
bermunajat kepada
Allah. ” (Al-Khatib al-
Baghdadi, Tarikh Baghdad, III:
153)
Imam Malik bin Anas sebagai
imam di Madinah, shalat
malamnya juga sangat
menakjubkan. Asyhab bin
Abdul Aziz pernah
menceritakan, “Aku pernah
keluar pada suatu malam
ketika orang-orang telah
tertidur. Aku melewati rumah
Malik bin Anas. Dia tidak
tidur, tetapi mengerjakan
shalat. Seusai membaca surah
al-Fatihah, ia membaca surah
at-Takatsur. Ketika sampai
pada ayat terakhir,
“ Kemudian kau pasti akan
ditanyai pada hari itu tentang
kenikmatan [yang kamu
megah-megahkan di dunia ini]
” ia menangis lama sekali. Ia
ulangi lagi surah tersebut dan
menangis lagi. Lamanya tangis
Malik bin Anas yang aku
dengar itu telah membuat aku
lupa pada kebutuhan yang aku
tuju. Ia tetap saja berdiri dan
mengulang-ulang ayat
tersebut sambil menangis
sampai fajar terbit. Ketika
fajar telah tampak, ia baru
rukuk. Aku pun pergi
meninggalkan dia dan pulang
ke rumah. Lalu aku
mengambil air wudhu dan
pergi ke masjid. Tiba-tiba
Malik sudah ada di tempat
duduknya di masjid bersama
orang-orang lainnya. Pada
waktu pagi, aku melihat
wajahnya bersinar. ” (Ibnu al-
Kharrath, ash-Shalat wa at-
Tahajjud)
Imam Syafi’i tetap
mengerjakan qiyamul lail
walaupun sibuk menuntut
ilmu. Menurut ar-Rabi bin
Sulaiman, salah seorang
muridnya, yakni Imam Syafi’i,
membagi malamnya menjadi
tiga. Yang pertama untuk
menulis, yang kedua untuk
shalat, dan yang ketiga untuk
tidur. (al-Baihaqi, Ma ’rifah as-
Sunan wa- al-Atsar)
Abu Bakar al-Marudzi
mengatakan: Aku pernah
bersama dengan Imam Ahmad
dalam satu pasukan, kira-kira
selama empat bulan. Ia tidak
pernah meninggalkan qiyamul
lail dan selalu membaca Al-
Qur ’an pada siang hari. Aku
tidak pernah mengetahui
kapan dia mengkhatamkan Al-
Qur ’an. Ia selalu
menyembunyikannya. (Ibnu al-
Jauzi, Manaqib Imam Ahmad)
Muhammad bin Abi Hatim al-
Warraq berkata: Apabila aku
bepergian bersama Imam
Bukhari dan menginap pada
satu rumah, aku selalu
melihat dia bangun pada satu
malam sebanyak limabelas
sampai duapuluh kali. Ketika
bangun, ia selalu membuat
perapian dan menyalakannya
dengan tangannya sendiri,
kemudian mentakhrij
(menyeleksi) hadis dan
mempelajarinya, lalu
meletakkan kepala untuk
tidur sebentar. Pada akhir
malam, ia selalu mengerjakan
shalat tigabelas rakaat, di
antaranya satu witir. Ia tidak
pernah membangunkan aku.
Aku bertanya, “Engkau
mengerjakannya ini sendirian
dan tidak membangunkan
aku ?” Ia menjawab, “Engkau
masih muda. Aku tidak senang
merusak tidurmu. ” (Al-Khatib
al-Baghdadi, Tarikh Baghdad)
Ada seorang laki-laki pernah
berkata kepada Ibnu al-
Mubarak, “Tadi malam aku
membaca Al-Qur’an sampai
khatam dalam satu rakaat.”
Ibnu al-Mubarak berkata,
“ Aku malah mengetahui ada
orang yang tadi malam hanya
mengulang-ulang surah at-
Takatsur sampai pagi. Jiwanya
tidak kuasa melewati surah
tersebut. ” (adz-Dzahabi, Sair
A’lam an-Nubala’, VIII: 397)
Abi al-Yaman mengatakan:
Rumah Ismail bin Iyasy berada
di sebelah rumahku. Ia selalu
menghidupkan malamnya
dengan shalat dan membaca
Al-Qur ’an. Ia membaca Al-
Qur’an lalu berhenti,
kemudian kembali membaca
lagi mulai dari potongan
sebelumnya. Pada suatu hari
aku bertemu dengannya dan
bertanya, “Paman, aku lihat
engkau membaca Al-Qur’an
demikian dan demikian.” Ia
bertanya, “Apa yang kau
tanyakan, anakku?” Aku
berkata, “Aku ingin tahu
mengapa demikian.” Ia
menjawab, “Anakku, aku
mengerjakan shalat dan
membaca Al-Qur ’an,
kemudian aku menghafal
hadis bab per bab yang telah
aku takhrij (teliti). Karena
itulah aku memutus shalat
untuk menulis hadis tersebut.
Kemudian aku kembali
bershalat dan membaca Al-
Qur ’an mulai dari ayat yang
aku putuskan tadi.” (adz-
Dzahabi, Sair A’lam an-
Nubala’, VIII: 315)
Abu Abdullah al-Ba’li berkata:
Pada suatu malam ketika
sudah larut, aku berada di
masjid Jami ’ Damaskus. Aku
melihat Imam Nawawi berdiri
di kegelapan mengerjakan
shalat di bawah tiang. Ia
mengulang-ulang ayat “Dan
tahanlah mereka (di tempat
perhentian) karena
sesungguhnya mereka akan
dimintai
pertanggungjawaban. ” (QS
ash-Shaffat: 24) Ia terus
membaca ayat tersebut
dengan perasaan takut dan
khusyuk, sehingga aku dapat
mengambil ilmu yang banyak
dari pemandangan ini. ” (as-
Sakhawi, al-Imam an-Nawawi)

Di Baca Yuuuuk Sobat......

Labels : Cerita Hikmah Pasar Batik Murah Solo Batik Cinta IBU

YAUMUL JUM'AH SAYYIDUL AYYAM

Kata orang bijak,"Ikatlah ilmu
dengan menulisnya".
Ngomong soal ilmu, aq dpt
sedikit ilmu neh dari khotbah
tadi (tumben-tumbennya ga
ngantuk, he..). Iya, tadi
khotbah nerangin tentang
keutamaan hati jum'at.
Disebutkan bahwa hari jum'at
adalah lebih utama dari pada
hari-hari yang lain sehingga
disebut "Sayyidul Ayyam
"(Tuan-nya hari) karena pada
hari jum'at tersebut terdapat
5 hal besar yang harus
diketahui oleh orang-orang
mu'min, 5 hal tersebut
adalah :
1. Diciptaknnya Nabi Adam A.s
oleh Alloh swt.
2. Diturunkannya Nabi Adam A.s
ke Dunia karena melanggar
memakan buat khuldi di Surga
3. Wafatnya Nabi Adam A.s
4. Terdapat waktu mustajabah
untuk berdoa.
5. Awal kehancuran alam
semesta(Kiamat)
Dari ke 5 hal tadi, 1-3 sudah
terjadi, dan no 5 kita serahkan
pada Alloh swt. karena jum'at
kapan pastinya datang hari
kiamat tidak diterangkan.
Yang harus kita pelajari lebih
jelas lagi adalah no.4 karena
jika kita berdoa pada saat
tersebut maka doa kita akan
dikabulkan. Ada dua pendapat
ulama yang menjelaskan
detail dari waktu mustajabah
pada hari jum'at dan masing-
masing mempunyai dasar/dalil
yang kuat
1. pendapat pertama : waktu
mustajabah adalah ketika
khotib duduk diantara dua
khotbah sampai berakhirnya
sholat jum'ah
2. pendapat ke 2 : waktu
mustajabah adalah setelah
sholat ashar sampai
menjelang magrib.
Jadi, para ikhwanul muslimin
sekalian yang doanya belum
terkabulkan atau yang tadi
pas jum'atan malah ngantuk
lupa ngga doa, mari kita
berdo'a pada waktu-waktu
tersebut diatas, insya Alloh
doanya akan dikabulkan.
amiin..
anda mendapat tambahan
ilmu dari artikel ini?
sampaikan kepada yang lain
dan jangan lupa tulis
komentar. wallohu a'lam bi
showab..

Di Baca Yuuuuk Sobat......

Labels : Cerita Hikmah Pasar Batik Murah Solo Batik Cinta IBU
Category: 0 komentar

YAUMUL JUM'AH SAYYIDUL AYYAM

Kata orang bijak,"Ikatlah ilmu
dengan menulisnya".
Ngomong soal ilmu, aq dpt
sedikit ilmu neh dari khotbah
tadi (tumben-tumbennya ga
ngantuk, he..). Iya, tadi
khotbah nerangin tentang
keutamaan hati jum'at.
Disebutkan bahwa hari jum'at
adalah lebih utama dari pada
hari-hari yang lain sehingga
disebut "Sayyidul Ayyam
"(Tuan-nya hari) karena pada
hari jum'at tersebut terdapat
5 hal besar yang harus
diketahui oleh orang-orang
mu'min, 5 hal tersebut
adalah :
1. Diciptaknnya Nabi Adam A.s
oleh Alloh swt.
2. Diturunkannya Nabi Adam A.s
ke Dunia karena melanggar
memakan buat khuldi di Surga
3. Wafatnya Nabi Adam A.s
4. Terdapat waktu mustajabah
untuk berdoa.
5. Awal kehancuran alam
semesta(Kiamat)
Dari ke 5 hal tadi, 1-3 sudah
terjadi, dan no 5 kita serahkan
pada Alloh swt. karena jum'at
kapan pastinya datang hari
kiamat tidak diterangkan.
Yang harus kita pelajari lebih
jelas lagi adalah no.4 karena
jika kita berdoa pada saat
tersebut maka doa kita akan
dikabulkan. Ada dua pendapat
ulama yang menjelaskan
detail dari waktu mustajabah
pada hari jum'at dan masing-
masing mempunyai dasar/dalil
yang kuat
1. pendapat pertama : waktu
mustajabah adalah ketika
khotib duduk diantara dua
khotbah sampai berakhirnya
sholat jum'ah
2. pendapat ke 2 : waktu
mustajabah adalah setelah
sholat ashar sampai
menjelang magrib.
Jadi, para ikhwanul muslimin
sekalian yang doanya belum
terkabulkan atau yang tadi
pas jum'atan malah ngantuk
lupa ngga doa, mari kita
berdo'a pada waktu-waktu
tersebut diatas, insya Alloh
doanya akan dikabulkan.
amiin..
anda mendapat tambahan
ilmu dari artikel ini?
sampaikan kepada yang lain
dan jangan lupa tulis
komentar. wallohu a'lam bi
showab..

Di Baca Yuuuuk Sobat......

Labels : Cerita Hikmah Pasar Batik Murah Solo Batik Cinta IBU
Category: 0 komentar

RENUNGAN UNTUK SUAMI KETIKA SANG ISTRI NG0MEL-NG0MEL

Adakah istri yang tidak
cerewet? Sulit
menemukannya. Bahkan istri
Khalifah sekaliber Umar bin
Khatab pun cerewet.
Seorang laki-laki berjalan
tergesa-gesa. Menuju
kediaman khalifah Umar bin
Khatab. Ia ingin mengadu
pada khalifah; tak tahan
dengan kecerewetan istrinya.
Begitu sampai di depan rumah
khalifah, laki-laki itu tertegun.
Dari dalam rumah terdengar
istri Umar sedang ngomel,
marah-marah. Cerewetnya
melebihi istri yang akan
diadukannya pada Umar. Tapi,
tak sepatah katapun
terdengar keluhan dari mulut
khalifah. Umar diam saja,
mendengarkan istrinya yang
sedang gundah. Akhirnya
lelaki itu mengurungkan
niatnya, batal melaporkan
istrinya pada Umar.
Apa yang membuat seorang
Umar bin Khatab yang
disegani kawan maupun
lawan, berdiam diri saat
istrinya ngomel? Mengapa ia
hanya mendengarkan,
padahal di luar sana, ia selalu
tegas pada siapapun?
Umar berdiam diri karena
ingat 5 hal. Istrinya berperan
sebagai BP4. Apakah BP4
tersebut?
1. Benteng Penjaga Api
Neraka
Kelemahan laki-laki ada di
mata. Jika ia tak bisa
menundukkan pandangannya,
niscaya panah-panah setan
berlesatan dari matanya,
membidik tubuh-tubuh elok di
sekitarnya. Panah yang
tertancap membuat darah
mendesir, bergolak,
membangkitkan raksasa
dalam dirinya. Sang raksasa
dapat melakukan apapun
demi terpuasnya satu hal;
syahwat.
Adalah sang istri yang selalu
berada di sisi, menjadi ladang
bagi laki-laki untuk menyemai
benih, menuai buah di
kemudian hari. Adalah istri
tempat ia mengalirkan berjuta
gelora. Biar lepas dan bukan
azab yang kelak diterimanya
Ia malah mendapatkan dua
kenikmatan: dunia dan
akhirat.
Maka, ketika Umar terpikat
pada liukan penari yang
datang dari kobaran api, ia
akan ingat pada istri, pada
penyelamat yang
melindunginya dari liukan
indah namun membakar.
Bukankah sang istri dapat
menari, bernyanyi dengan
liuka yang sama, lebih indah
malah. Membawanya ke langit
biru. Melambungkan raga
hingga langit ketujuh. Lebih
dari itu istri yang salihah
selalu menjadi
penyemangatnya dalam
mencari nafkah.
2. Pemelihara Rumah
Pagi hingga sore suami
bekerja. Berpeluh. Terkadang
sampai mejelang malam.
Mengumpulkan harta. Setiap
hari selalu begitu. Ia
pengumpul dan terkadang tak
begitu peduli dengan apa yang
dikumpulkannya.
Mendapatkan uang, beli ini
beli itu. Untunglah ada istri
yang selalu menjaga,
memelihara. Agar harta
diperoleh dengan keringat, air
mata, bahkan darah tak
menguap sia-sia Ada istri yang
siap menjadi pemelihara
selama 24 jam, tanpa bayaran.
Jika suami menggaji seseorang
untuk menjaga hartanya 24
jam, dengan penuh cinta,
kasih sayang, dan rasa
memiliki yang tinggi, siapa
yang sudi? Berapa pula ia mau
dibayar. Niscaya sulit
menemukan pemelihara
rumah yang lebih telaten
daripada istrinya. Umar ingat
betul akan hal itu. Maka tak
ada salahnya ia
mendengarkan omelan istri,
karena (mungkin) ia lelah
menjaga harta-harta sang
suami yang semakin hari
semakin membebani.
3. Penjaga Penampilan
Umumnya laki-laki tak bisa
menjaga penampilan. Kulit
legam tapi berpakaian warna
gelap. Tubuh tambun malah
suka baju bermotif besar.
Atasan dan bawahan sering
tak sepadan. Untunglah suami
punya penata busana yang
setiap pagi menyiapkan
pakaianannya, memilihkan
apa yang pantas untuknya,
menjahitkan sendiri di waktu
luang, menisik bila ada yang
sobek. Suami yang tampil
menawan adalah wujud
ketelatenan istri. Tak
mengapa mendengarnya
berkeluh kesah atas
kecakapannya itu
4. Pengasuh Anak-anak
Suami menyemai benih di
ladang istri. Benih tumbuh,
mekar. Sembilan bulan istri
bersusah payah merawat
benih hingga lahir tunas yang
menggembirakan. Tak
berhenti sampai di situ. Istri
juga merawat tunas agar
tumbuh besar. Kokoh dan
kuat. Jika ada yang salah
dengan pertumbuhan sang
tunas, pastilah istri yang
disalahkan. Bila tunas
membanggakan lebih dulu
suami maju ke depan,
mengaku, ?akulah yang
membuatnya begitu.? Baik
buruknya sang tunas beberapa
tahun ke depan tak lepas dari
sentuhan tangannya. Umar
paham benar akan hal itu.
5. Penyedia Hidangan
Pulang kerja, suami memikul
lelah di badan. Energi
terkuras, beraktivitas di
seharian. Ia butuh asupan
untuk mengembalikan energi.
Di meja makan suami Cuma
tahu ada hidangan: ayam
panggang kecap, sayur asam,
sambal terasi danlalapan. Tak
terpikir olehnya harga ayam
melambung; tadi bagi istrinya
sempat berdebat, menawar,
harga melebihi anggaran. Tak
perlu suami memotong
sayuran, mengulek bumbu,
dan memilah-milih cabai dan
bawang. Tak pusing ia
memikirkan berapa takaran
bumbu agar rasa pas di lidah.
Yang suami tahu hanya
makan. Itupun terkadang
dengan jumlah berlebihan;
menyisakan sedikit saja untuk
istri si juru masak. Tanpa
perhitungan istri selalu
menjadi koki terbaik untuk
suami. Mencatat dalam
memori makanan apa yang
disuka dan dibenci suami.
Dengan mengingat lima peran
ini, Umar kerap diam setiap
istrinya ngomel. Mungkin dia
capek, mungkin dia jenuh
dengan segala beban rumah
tangga di pundaknya. Istri
telah berusaha
membentenginya dari api
neraka, memelihara hartanya,
menjaga penampilannya,
mengasuh anak-anak,
menyediakan hidangan
untuknya. Untuk segala
kemurahan hati sang istri, tak
mengapa ia mendengarkan
keluh kesah buah lelah.
Umar hanya mengingat
kebaikan-kebaikan istri untuk
menutupi segala cela dan
kekurangannya. Bila istri
sudah puas menumpahkan
kata-katanya, barulah ia
menasehati, dengan cara yang
baik, dengan bercanda.
Hingga tak terhindar
pertumpahan ludah dan caci
maki tak terpuji.
Akankah suami-suami masa
kini dapat mencontoh perilaku
Umar ini. Ia tak hanya berhasil
memimpin negara tapi juga
menjadi imam idaman bagi
keluarganya.

Di Baca Yuuuuk Sobat......

Labels : Cerita Hikmah Pasar Batik Murah Solo Batik Cinta IBU

DAJJAL

Kriteria Dajjal
Tidak mungkin untuk
menyebutkan satu per satu
Hadis yang menerangkan
tentang Dajjal, karena sangat
banyak. Namun, berdasarkan
sekian banyak Hadis yang
memberi penjelasan cukup
detail mengenai sosok Dajjal,
dapat disimpulkan bahwa si
penjelajah bumi ini adalah
seorang Yahudi atau
serombongan pedagang yang
gagah perkasa, berambut
keriting seolah-olah di
kepalanya terdapat reranting
pohon, mata kanannya buta,
sedangkan mata kirinya tajam
bagaikan bintang, dan di
keningnya tertulis kâfirun
billâhi wa bi-rasûlihi (kafir
kepada Allah SWT dan Rasul-
Nya saw).
Dajjal akan muncul ke
permukaan jagat ini dengan
mengaku sebagai tuhan.
Orang yang mendengar
ucapannya, niscaya akan
menjadi pengikut setianya,
kecuali orang-orang yang
telah dijaga oleh Allah SWT.
Dia juga memiliki kehebatan
yang menyamai mukjizat para
nabi, seperti bisa
menghidupkan kembali orang
yang telah dia bunuh, bisa
membuat keindahan dan
kenikmatan yang luar biasa di
muka bumi, bisa menurunkan
hujan dari langit, juga bisa
menumbuhkan pepohonan
dalam sekejap mata.
Demikianlah di antara
kehebatan-kehebatannya yang
disinggung dalam Hadis.
Munculnya Dajjal
Di kala umat manusia sudah
tak lagi melakukan amar
ma'rûf nahi munkar, maka
pertumpahan darah
membanjiri hamparan jagat
raya ini, huru-hara dan
bencana silih berganti, tradisi
minuman keras, mabuk, dan
zina merajalela, lelaki biasa
melakukan sodomi dengan
sesama lelaki, perempuan
biasa melakukan lesbian
dengan sesama perempuan,
maka pada waktu itulah sang
huru-hara akhir zaman (Dajjal)
muncul dari arah timur
dengan mengendarai keledai.
Pada waktu itu pula, angin
berhembus seperti saat
pembasmian kaum Nabi Hud
as, terdengar dentuman keras
laksana suara yang telah
menghancurkan kaum Nabi
Shalih as, dan bumi memerah
laksana bara api melalap
umat manusia, sebagaimana
yang telah dialami oleh kaum
Nabi Syu ’aib as.
Bersamaan dengan
kemunculan Dajjal ini, masjid-
masjid menjadi kosong, tak
ada aktivitas ibadah di sana.
Orang-orang yang beriman
melaksanakan salat di
rumahnya masing-masing,
tidak lagi di masjid. Ular-ular
tak lagi diam di sarangnya.
Bumi bergoncang dengan
demikian dahsyatnya,
matahari kadang terbit
berwarna putih cerah,
kemerah-merahan, kadang
pula hitam pekat. Para
penyihir berkumpul menjadi
pengikut Dajjal, sang
pengelana dunia itu.
Kinerja Dajjal
Dajjal memang di-setting
khusus oleh Allah SWT untuk
menjadi pembasmi akidah dan
keimanan umat Islam di
penghujung kehidupan dunia.
Dia akan membujuk manusia
dengan menampakkan surga
yang sebenarnya adalah
neraka dan memperlihatkan
neraka yang pada hakikatnya
adalah surga. Dia akan bilang
kepada orang yang
dijumpainya: “Akan aku
persembahkan surga ini
kepada orang yang bersujud
kepadaku, dan orang yang
enggan sujud kepadaku maka
akan aku lempar dia ke
neraka. ”
Sesuai dengan gelar yang
dimilikinya sebagai al-masîh
(sang penjelajah), dia akan
berkelana mengitari dunia.
Ketika memasuki daratan
Babilonia dia akan berjumpa
dengan Nabi Khidhir as. Dajjal
bilang, “Aku adalah tuhanu!”.
Nabi Khidhir as menjawab,
“ Engkau dusta wahai Dajjal!”.
Dajjal membunuhnya seraya
berkata, “Berserulah kepada
Tuhanmu niscaya Dia akan
menghidupkanmu !”. Maka,
Nabi Khidhir hidup kembali
dan berkata kepada para
pengikut Dajjal: “Jangan kalian
sembah orang kafir terlaknat
ini !”. Lalu, Nabi Khidhir as
dibunuh lagi hingga tiga kali
dan dihidupkan kembali oleh
Allah SWT.
Setelah takluk di tangan Nabi
Khidhir as dan tidak mampu
mengalahkannya, maka
perkelanaannya dilanjutkan
ke kota Mekah, namun
sesampainya di sana Dajjal
melihat malaikat sedang
berbaris mengitarinya, lalu dia
beralih ke Madinah namun
sesampainya di sana dia
menyaksikan kejadian yang
sama dengan di Mekah.
Pembunuh Dajjal
Allah tidak mentakdirkan
Dajjal hidup berlama-lama di
bumi. Dalam Hadis panjang
yang diriwayatkan Imam
Muslim (nomor Hadis 5233)
dari Sahabat Abdullah bin Amr
ra dijelaskan, bahwa usia
dajjal di bumi ini hanya empat
puluh, tapi Abdullah bin Amr
ra tidak tahu apakah kata
empat puluh yang disabdakan
Rasulullah saw itu adalah
empat puluh hari, empat
puluh bulan, atau empat puluh
tahun?.
Dajjal adalah orang hebat
yang tak seorangpun mampu
membunuh dia. Namun di
penghujung hayatnya, segala
kekuatan dan kehebatan yang
dia miliki dicabut oleh Allah
dan tak lagi berguna. Pada
waktu itu Allah mengutus
Nabi Isa as sebagai seorang
pahlawan penyelamat
manusia dari kesadisan dan
kekejaman ‘iblis’ mata satu
itu. Nabi Isa as akan mencari
tempat Dajjal berada, lalu
membunuhnya dengan tangan
beliau yang mulia.

Di Baca Yuuuuk Sobat......

Labels : Cerita Hikmah Pasar Batik Murah Solo Batik Cinta IBU

KISAH TENTANG JIN

Dalam sebuah kitab karangan
Imam al-Ghazali menyebutkan
bahawa iblis laknatullah itu
sesungguhnya namanya
disebut sebagai al-Abid (ahli
ibadah) pada langit yang
pertama, pada langit yang
keduanya disebut az-Zahid.
Pada langit ketiga, namanya
disebut al-Arif. Pada langit
keempat, namanya adalah al-
Wali. Pada langit kelima,
namanya disebut at-Taqi. Pada
langit keenam namanya
disebut al-Kazin. Pada langit
ketujuh namanya disebut
Azazil manakala dalam Luh
Mahfudz, namanya ialah iblis.
Dia (iblis) lupa akibat
urusannya. Maka Allah s.w.t.
telah memerintahkannya
sujud kepada Adam. Lalu iblis
berkata, "Adakah Engkau
mengutamakannya daripada
aku, sedangkan aku lebih baik
daripadanya. Engkau jadikan
aku daripada api dan Engkau
jadikan Adam daripada
tanah." Lalu Allah s.w.t.
berfirman yang maksudnya,
" Aku membuat apa yang aku
kehendaki." Oleh kerana iblis
laknatullah memandang
dirinya penuh keagungan,
maka dia enggan sujud
kepada Adam a.s. kerana
bangga dan sombong. Dia
berdiri tegak sampai saatnya
malaikat bersujud dalam
waktu yang berlalu. Ketika
para malaikat mengangkat
kepala mereka, mereka
mendapati iblis laknatullah
tidak sujud sedang mereka
telah selesai sujud. Maka para
malaikat bersujud lagi bagi
kali kedua kerana bersyukur,
tetapi iblis laknatullah tetap
angkuh dan enggan sujud. Dia
berdiri tegak dan memaling
dari para malaikat yang
sedang bersujud. Dia tidak
ingin mengikut mereka dan
tidak pula dia merasa
menyesal atas
keengganannya.
Kemudian Allah s.w.t.
merubahkan mukanya pada
asalnya yang sangat indah
cemerlangan kepada bentuk
seperti babi hutan. Allah s.w.t.
membentukkan kepalanya
seperti kepala unta, dadanya
seperti daging yang menonjol
di atas punggung, wajah yang
ada di antara dada dan kepala
itu seperti wajah kera, kedua
matanya terbelah pada
sepanjang permukaan
wajahnya. Lubang hidungnya
terbuka seperti cerek tukang
bekam, kedua bibirnya seperti
bibir lembu, taringnya keluar
seperti taring babi hutan dan
janggut terdapat sebanyak
tujuh helai.
Setelah itu, lalu Allah s.w.t.
mengusirnya dari syurga,
bahkan dari langit, dari bumi
dan ke beberapa jazirah. Dia
tidak akan masuk ke bumi
melainkan dengan cara
sembunyi. Allah s.w.t.
melaknatinya sehingga ke hari
kiamat kerana dia menjadi
kafir. Walaupun iblis
laknatullah itu pada
sebelumnya sangat indah
cemerlang rupanya,
mempunyai sayap empat,
banyak ilmu, banyak ibadah
serta menjadi kebanggan para
malaikat dan pemukanya, dan
dia juga pemimpin para
malaikat karubiyin dan banyak
lagi, tetapi semua itu tidak
menjadi jaminan sama sekali
baginya.
Ketika Allah s.w.t. membalas
tipu daya iblis laknatullah,
maka menangislah Jibril
a.s.dan Mikail. Lalu Allah
s.w.t. berfirman yang
bermaksud, "Apakah yang
membuat kamu menangis?"
Lalu mereka menjawab, "Ya
Allah! Kami tidaklah aman
dari tipu dayamu." Firman
Allah s.w.t. bagi bermaksud,
"Begitulah aku. Jadilah engkau
berdua tidak aman dari tipu
dayaku ." Setelah diusir, maka
iblis laknatullah pun berkata,
"Ya Tuhanku, Engkau telah
mengusir aku dari Syurga
disebabkan Adam, dan aku
tidak menguasainya
melainkan dengan
penguasaan- Mu."
Lalu Allah s.w.t. berfirman
yang bermaksud, "Engkau
dikuasakan atas dia, yakni
atas anak cucunya, sebab
para nabi adalah maksum."
Berkata lagi iblis laknatullah,
"Tambahkanlah lagi untukku."
Allah s.w.t. berfirman yang
maksudnya, "Tidak akan
dilahirkan seorang anak
baginya kecuali tentu
dilahirkan untukmu dua
padanya ." Berkata iblis
laknatullah lagi,
"Tambahkanlah lagi untukku."
Lalu Allah s.w.t. berfirman
dengan maksud, "Dada-dada
mereka adalah rumahmu,
engkau berjalan di sana
sejalan dengan peredaran
darah ." Berkata iblis
laknatullah lagi,
"Tambahkanlah lagi untukku."
Maka Allah s.w.t. berfirman
lagi yang bermaksud, "Dan
kerahkanlah terhadap mereka
pasukan berkuda dan pasukan
yang berjalan kaki, ertinya
mintalah tolong menghadapi
mereka dengan pembantu-
pembantumu, baik yang naik
kuda mahupun yang berjalan
kaki. Dan berserikatlah
dengan mereka pada harta,
iaitu mendorong mereka
mengusahakannya dan
mengarahkannya ke dalam
haram."
"Dan pada anak-anak, iaitu
dengan menganjurkan mereka
dalam membuat perantara
mendapat anak dengan cara
yang dilarang, seperti
melakukan senggama dalam
masa haid, berbuat perkara-
perkara syirik mengenai anak-
anak itu dengan memberi
nama mereka Abdul Uzza,
menyesatkan mereka dengan
cara mendorong ke arah
agama yang batil, mata
pencarian yang tercela dan
perbuatan-perbuatan yang
jahat dan berjanjilah
mereka. " (Hal ini ada
disebutkan dalamsurah al-Isra
ayat 64 yang bermaksud :
"Gerakkanlah orang yang
engkau kuasai di antara
mereka dengan suara engkau
dan kerahkanlah kepada
mereka tentera engkau yang
berkuda dan yang berjalan
kaki dan serikanlah mereka
pada harta dan anak-anak dan
berjanjilah kepada mereka.
Tak ada yang dijanjikan iblis
kepada mereka melainkan
(semata-mata) tipuan."

Di Baca Yuuuuk Sobat......

Labels : Cerita Hikmah Pasar Batik Murah Solo Batik Cinta IBU

PAHLAWAN PERANG TAPI AHLI NERAKA

Suatu hari satu pertempuran
telah berlaku di antara pihak
Islam dengan pihak Musyrik.
Kedua-dua belah pihak
berjuang dengan hebat untuk
mengalahkan antara satu
sama lain. Tiba saat
pertempuran itu diberhentikan
seketika dan kedua-dua pihak
pulang ke markas masing-
masing. Di sana Nabi
Muhammad s.a.w. dan para
sahabat telah berkumpul
membincangkan tentang
pertempuran yang telah
berlaku itu. Peristiwa yang
baru mereka alami itu masih
terbayang-bayang di ruang
mata. Dalam perbincangan
itu, mereka begitu kagum
dengan salah seorang dari
sahabat mereka iaitu,
Qotzman. Semasa bertempur
dengan musuh, dia kelihatan
seperti seekor singa yang
lapar membaham mangsanya.
Dengan keberaniannya itu, dia
telah menjadi buah mulut
ketika itu.
"Tidak seorang pun di antara
kita yang dapat menandingi
kehebatan Qotzman," kata
salah seorang sahabat.
Mendengar perkataan itu,
Rasulullah s.a.w. pun
menjawab, "Sebenarnya dia
itu adalah golongan penduduk
neraka." Para sahabat
menjadi hairan mendengar
jawapan Rasulullah s.a.w. itu.
Bagaimana seorang yang
telah berjuang dengan begitu
gagah menegakkan Islam
boleh masuk dalam neraka.
Para sahabat berpandangan
antara satu sama lain apabila
mendengar jawapan
Rasulullah s.a.w. itu.
Rasulullah s.a.w. sedar para
sahabatnya tidak begitu
percaya dengan ceritanya,
lantas Baginda s.a.w. berkata,
"Semasa Qotzman dan Aktsam
keluar ke medan perang
bersama-sama, Qotzman telah
mengalami luka parah akibat
ditikam oleh pihak musuh.
Badannya dipenuhi dengan
darah. Dengan segera
Qotzman meletakkan
pedangnya ke atas tanah,
manakala mata pedang itu
pula dihadapkan ke dadanya.
Lalu dia terus membenamkan
mata pedang itu ke dalam
dadanya."
"Dia melakukan perbuatan itu
adalah kerana dia tidak tahan
menanggung kesakitan akibat
dari luka yang dialaminya.
Akhirnya dia mati bukan
kerana berlawan dengan
musuhnya, tetapi membunuh
dirinya sendiri. Melihatkan
keadaannya yang parah,
ramai orang menyangka yang
dia akan masuk syurga. Tetapi
dia telah menunjukkan dirinya
sebagai penduduk neraka."
Menurut Rasulullah s.a.w.
lagi, sebelum dia mati,
Qotzman ada mengatakan,
katanya, "Demi Allah aku
berperang bukan kerana
agama tetapi hanya sekadar
menjaga kehormatan kota
Madinah supaya tidak
dihancurkan oleh kaum
Quraisy. Aku berperang
hanyalah untuk membela
kehormatan kaumku. Kalau
tidak kerana itu, aku tidak
akan berperang."

Di Baca Yuuuuk Sobat......

Labels : Cerita Hikmah Pasar Batik Murah Solo Batik Cinta IBU
Category: 0 komentar

PENGUMPULAN AL-QUR'AN

PENGUMPULAN QUR'AN
LANGKAH PERTAMA
"Sesudah selesai
menghadapi peristiwa
Musailima - dalam
perang Ridda -
penyembelihan Yamama
telah menyebabkan kaum
Muslimin banyak yang mati,
di antaranya tidak sedikit
mereka
yang telah menghafal Qur'an
dengan baik. Ketika itu
Umar
merasa kuatir akan nasib
Qur'an dan teksnya itu;
mungkin
nanti akan menimbulkan
keragu-raguan orang bila
mereka yang
telah menyimpannya dalam
ingatan itu, mengalami suatu
hal
lalu meninggal semua. Waktu
itulah ia pergi menemui
Khalifah
Abu Bakr dengan
mengatakan: "Saya kuatir
sekali pembunuhan
terhadap mereka yang sudah
hafal Qur'an itu akan
terjadi
lagi di medan pertempuran
lain selain Yamama dan akan
banyak
lagi dari mereka yang akan
hilang. Menurut hemat saya,
cepat-cepatlah kita
bertindak dengan
memerintahkan
pengumpulan Qur'an."
"Abu Bakr segera
menyetujui pendapat itu.
Dengan maksud
tersebut ia berkata kepada
Zaid bin Thabit, salah seorang
Sekretaris Nabi yang besar:
"Engkau pemuda yang
cerdas dan
saya tidak meragukan kau.
Engkau adalah penulis wahyu
pada
Rasulullah s.a.w. dan kau
mengikuti Qur'an itu; maka
sekarang kumpulkanlah."
"Oleh karena pekerjaan ini
terasa tiba-tiba sekali di luar
dugaan, mula-mula Zaid
gelisah sekali. Ia masih
meragukan
gunanya melakukan hal itu
dan tidak pula menyuruh
orang lain
melakukannya. Akan tetapi
akhirnya ia mengalah juga
pada
kehendak Abu Bakr dan
Umar yang begitu mendesak.
Dia mulai
berusaha sungguh-sungguh
mengumpulkan surah-
surah dan
bagian-bagiannya dari
segenap penjuru, sampai
dapat juga ia
mengumpulkan yang tadinya
di atas daun-daunan, di atas
batu
putih, dan yang dihafal
orang. Setengahnya ada
yang
menambahkan, bahwa dia
juga mengumpulkannya dari
yang ada
pada lembaran-lembaran,
tulang-tulang bahu dan rusuk
unta
dan kambing. Usaha Zaid ini
mendapat sukses."
"Ia melakukan itu selama dua
atau tiga tahun terus-
menerus,
mengumpulkan semua
bahan-bahan serta
menyusun kembali
seperti yang ada sekarang ini,
atau seperti yang dilakukan
Zaid sendiri membaca Qur'an
itu di depan Muhammad,
demikian
orang mengatakan. Sesudah
naskah pertama lengkap
adanya,
oleh Umar itu
dipercayakan
penyimpanannya kepada
Hafsha,
puterinya dan isteri Nabi.
Kitab yang sudah dihimpun
oleh
Zaid ini tetap berlaku
selama khilafat Umar,
sebagai teks
yang otentik dan sah.
"Tetapi kemudian terjadi
perselisihan mengenai cara
membaca,
yang timbul baik karena
perbedaan naskah Zaid yang
tadi atau
karena perubahan yang
dimasukkan ke dalam naskah-
naskah itu
yang disalin dari naskah
Zaid. Dunia Islam cemas
sekali
melihat hal ini. Wahyu yang
didatangkan dari langit itu
"satu," lalu dimanakah
sekarang kesatuannya?
Hudhaifa yang
pernah berjuang di Armenia
dan di Azerbaijan, juga
melihat
adanya perbedaan Qur'an
orang Suria dengan orang
Irak."
"Maka yang sampai kepada
kita adalah Mushhaf Usman.
Begitu
cermat pemeliharaan atas
Qur'an itu, sehingga hampir
tidak
kita dapati -bahkan memang
tidak kita dapati- perbedaan
apapun dari naskah-naskah
yang tak terbilang
banyaknya, yang
tersebar ke seluruh penjuru
dunia Islam yang luas itu.
Sekalipun akibat terbunuhnya
Usman sendiri - seperempat
abad
kemudian sesudah
Muhammad wafat - telah
menimbulkan adanya
kelompok-kelompok yang
marah dan memberontak
sehingga dapat
menggoncangkan kesatuan
dunia Islam - dan memang
demikian
adanya - namun Qur'an yang
satu, itu juga yang selalu
tetap
menjadi Qur'an bagi
semuanya. Demikianlah,
Islam yang hanya
mengenal satu kitab itu ialah
bukti yang nyata sekali,
bahwa
apa yang ada di depan kita
sekarang ini tidak lain
adalah
teks yang telah dihimpun
atas perintah Usman yang
malang
itu.
"Agaknya di seluruh dunia ini
tak ada sebuah kitabpun
selain
Qur'an yang sampai
duabelas abad lamanya
tetap lengkap
dengan teks yang begitu
murni dan cermatnya.
Adanya cara
membaca yang berbeda-
beda itu sedikit sekali untuk
sampai
menimbulkan keheranan.
Perbedaan ini
kebanyakannya terbatas
hanya pada cara
mengucapkan huruf hidup
saja atau pada
tempat-tempat tanda
berhenti, yang sebenarnya
timbul hanya
belakangan saja dalam
sejarah, yang tak ada
hubungannya
dengan Mushhaf Usman."
"Sekarang, sesudah ternyata
bahwa Qur'an yang kita
baca
ialah teks Mushaf Usman
yang tidak berubah-ubah,
baiklah
kita bahas lagi: Adakah
teks ini yang memang
persis
bentuknya seperti yang
dihimpun oleh Zaid sesudah
adanya
persetujuan menghilangkan
segi perbedaan dalam cara
membaca
yang hanya sedikit sekali
jumlahnya dan tidak pula
penting
itu? Segala pembuktian yang
ada pada kita meyakinkan
sekali,
bahwa memang demikian.
Tidak ada dalam berita-berita
lama
atau yang patut dipercaya
yang melemparkan
kesangsian
terhadap Usman sedikitpun,
bahwa dia bermaksud
mengubah
Qur'an guna memperkuat
tujuannya. Memang benar,
bahwa Syi'ah
kemudian menuduh bahwa
dia mengabaikan beberapa
ayat yang
mengagungkan Ali. Akan
tetapi dugaan ini tak dapat
diterima
akal. Ketika Mushhaf ini
diakui, antara pihak Umawi
dengan
pihak Alawi (golongan
Mu'awiya dan golongan Ali)
belum
terjadi sesuatu perselisihan
faham. Bahkan persatuan
Islam
masa itu benar-benar
kuat tanpa ada bahaya
yang
mengancamnya. Di samping
itu juga Ali belum
melukiskan
tuntutannya dalam bentuknya
yang lengkap. Jadi tak
adalah
maksud-maksud tertentu
yang akan membuat
Usman sampai
melakukan pelanggaran yang
akan sangat dibenci oleh
kaum
Muslimin itu. Orang-orang
yang memahami dan hafal
benar
Qur'an seperti yang
mereka dengar sendiri
waktu Nabi
membacanya mereka masih
hidup tatkala Usman
mengumpulkan
Mushhaf itu. Andaikata ayat-
ayat yang mengagungkan
Ali itu
sudah ada, tentu
terdapat juga teksnya di
tangan
pengikut-pengikutnya yang
banyak itu. Dua alasan ini
saja
sudah cukup untuk
menghapus setiap usaha guna
menghilangkan
ayat-ayat itu. Lagi pula,
pengikut-pengikut Ali sudah
berdiri sendiri sesudah
Usman wafat, lalu mereka
mengangkat
Ali sebagai Pengganti."
"Dapatkah diterima akal -
pada waktu kemudian
mereka sudah
memegang kekuasaan -
bahwa mereka akan sudi
menerima Qur 'an
yang sudah terpotong-potong,
dan terpotong yang
disengaja
pula untuk menghilangkan
tujuan pemimpin mereka?!
Sungguhpun
begitu mereka tetap
membaca Qur'an yang juga
dibaca oleh
lawan-lawan mereka. Tak
ada bayangan sedikitpun
bahwa mereka
akan menentangnya. Bahkan
Ali sendiripun telah
memerintahkan
supaya menyebarkan naskah
itu sebanyak-banyaknya.
Malah ada
diberitakan, bahwa ada
beberapa di antaranya yang
ditulisnya
dengan tangannya sendiri."
"Memang benar bahwa
para pemberontak itu telah
membuat
pangkal pemberontakan
mereka karena Usman telah
mengumpulkan
Qur'an lalu memerintahkan
supaya semua naskah
dimusnahkan
selain Mushhaf Usman. Jadi
tantangan mereka ditujukan
kepada
langkah-langkah Usman
dalam hal itu saja, yang
menurut
anggapan mereka tidak boleh
dilakukan. Tetapi di balik itu
tidak seorangpun yang
menunjukkan adanya usaha
mau mengubah
atau menukar isi Qur'an.
Tuduhan demikian pada
waktu itu
adalah suatu usaha
perusakan terang-terangan.
Hanya kemudian
golongan Syi'ah saja yang
mengatakan itu untuk
kepentingan
mereka sendiri."
"Sekarang kita dapat
mengambil kesimpulan
dengan meyakinkan,
bahwa Mushhaf Usman itu
tetap dalam bentuknya
yang persis
seperti yang dihimpun oleh
Zaid bin Thabit, dengan lebih
disesuaikan bahan-bahannya
yang sudah ada lebih dulu
dengan
dialek Quraisy. Kemudian
menyisihkan jauh-jauh bacaan-
bacaan
selebihnya yang pada waktu
itu terpencar-pencar di
seluruh
daerah itu."

Di Baca Yuuuuk Sobat......

Labels : Cerita Hikmah Pasar Batik Murah Solo Batik Cinta IBU
Category: 0 komentar

Djokam Comunity: KISAH PERANG BADAR

Djokam Comunity: KISAH PERANG BADAR

Di Baca Yuuuuk Sobat......

Labels : Cerita Hikmah Pasar Batik Murah Solo Batik Cinta IBU
Category: 1 komentar

KISAH PERANG BADAR

Perang Badar terjadi pada 7
Ramadhan, dua tahun setelah
hijrah. Ini adalah peperangan
pertama yang mana kaum
Muslim (Muslimin) mendapat
kemenangan terhadap kaum
Kafir dan merupakan
peperangan yang sangat
terkenal karena beberapa
kejadian yang ajaib terjadi
dalam peperangan tersebut.
Rasulullah Shallalaahu 'alayhi
wa sallam telah memberikan
semangat kepada Muslimin
untuk menghadang khafilah
suku Quraish yang akan
kembali ke Mekkah dari
Syam. Muslimin keluar dengan
300 lebih tentara tidak ada
niat untuk menghadapi
khafilah dagang yang hanya
terdiri dari 40 lelaki, tidak
berniat untuk menyerang
tetapi hanya untuk menunjuk
kekuatan terhadap mereka.
Khafilah dagang itu lolos,
tetapi Abu Sufyan telah
menghantar pesan kepada
kaumnya suku Quraish untuk
datang dan
menyelamatkannya. Kaum
Quraish maju dengan pasukan
besar yang terdiri dari 1000
lelaki, 600 pakaian perang,
100 ekor kuda, dan 700 ekor
unta, dan persediaan
makanan mewah yang cukup
untuk beberapa hari.
Kafir Quraish ingin
menjadikan peperangan ini
sebagai kemenangan bagi
mereka yang akan
meletakkan rasa takut di
dalam hati seluruh kaum
bangsa Arab. Mereka hendak
menghancurkan Muslimin dan
mendapatkan keagungan dan
kehebatan. Banyangkan,
pasukan Muslimin dengan
jumlah tentara yang kecil
(termasuk 2 ekor kuda),
keluar dengan niat mereka
hanya untuk menghadang 40
lelaki yang tidak bersenjata
akan tetapi harus menghadapi
pasukan yang dipersiapkan
dengan baik -3 kali- dari
jumlah mereka. Rasulullah
SAW dengan mudah meminta
mereka Muslimin untuk
perang dan mereka tidak
akan menolak, akan tetapi,
beliau SAW ingin menekankan
kepada pengikutnya bahwa
mereka harus
mempertahankan keyakinan
dan keimanan dan untuk
menjadi pelajaran bagi kita.
Beliau SAW mengumpulkan
para sahabatnya untuk
mengadakan musyawarah.
Banyak di antara sahabat
Muhajirin yang memberikan
usulan, dengan menggunakan
kata-kata yang baik untuk
menerangkan dedikasi
mereka. Tetapi ada seorang
sahabat yaitu Miqdad bin Al-
Aswad ra., dia berdiri
dihadapan mereka yang masih
merasa takut dan berkata
kepada Rasulullah SAW,
"Ya Rasulullah (SAW)!, Kami
tidak akan mengatakan
kepadamu seperti apa yang
dikatakan oleh bani Israel
kepada Musa (AS), 'Pergilah
kamu bersama Tuhanmu,
kami duduk (menunggu) di sini
'( Dalam surah Al-Maidah).
Pergilah bersama dengan
keberkahan Allah dan kami
akan bersama dengan mu !".
Rasulullah SAW merasa
sangat suka, akan tetapi
Rasulullah hanya diam, beliau
menunggu dan beberapa
orang dari sahabat dapat
mengetahui keinginan Beliau
SAW. Sejauh ini hanya sahabat
Muhajirin yang telah
menyatakan kesungguhan
mereka, akan tetapi Beliau
menuggu para sahabat Anshor
yang sebagian besar tidak
hadir dalam baiat 'Aqaabah
untuk turut serta dalam
berperang melawan kekuatan
musuh bersama-sama
Rasulullah SAW di luar
kawasan mereka. Maka,
pemimpin besar sahabat
Anshor, Sa'ad bin Muadh
angkat bicara, "Ya Rasulullah
(SAW) mungkin yang engkau
maksudkan adalah kami".
Rasulullah SAW
menyetujuinya. S'ad kemudian
menyampaikan pidatonya
yang sangat indah yang mana
dia berkata,
"Wahai utusan Allah, kami
telah mempercayai bahwa
engkau berkata benar, Kami
telah memberikan kepadamu
kesetiaan kami untuk
mendengar dan thaat
kepadamu... Demi ALlah, Dia
yang telah mengutusmu
dengan kebenaran, jika
engkau memasuki laut, kami
akan ikut memasukinya
bersamamu dan tidaka ada
seorangpun dari kami yang
akan tertinggal di belakang...
Mudah-mudahan Allah akan
menunjukkan kepadamu yang
mana tindakan kami akan
menyukakan mu. Maka
Majulah bersama-sama kami,
letakkan kepercayaan kami di
dalam keberkahan Allah".
Rasulullah sangat menyukai
apa yang disampaikan dan
kemudian beluai bersabda,
"Majulah ke depan dan
yakinlah yang Allah telah
menjajikan kepadaku satu dari
keduanya (khafilah dagang
atau perang), dan demi Allah,
seolah olah aku telah dapat
melihat pasukan musuh
terbaring kalah". Pasukan
Muslimin bergerak maju dan
kemudian berhenti sejenak di
tempat yang berdekatan
dengan Badar (tempat paling
dekat ke Madinah yang
berada di utara Mekkah).
Seorang sahabat bernama, Al-
Hubab bin Mundhir ra.,
bertanya kepada Rasulullah
SAW, " Apakah ALlah
mewahyukan kepadamu untuk
memilih tempat ini atau ianya
strategi perang hasil
keputusan musyawarah?".
Rasulullah SAW bersabda, "Ini
adalah hasil strategi perang
dan keputusan musyawarah".
Maka Al-Hubab telah
mengusulkan kembali kepada
Rasulullah SAW agar pasukan
Muslimin sebaiknya
bermarkas lebih ke selatan
tempat yang paling dekat
dengan sumber air, kemudian
membuat kolam persediaan
air untuk mereka dan
menghancurkan sumber air
yang lain sehingga dapat
menghalang orang kafir
Quraish dari mendapatkan air.
Rasulullah SAW menyetujui
usulan tersebut dan
melaksanakannya [*].
Kemudian Sa'ad bin Muadh
mengusulkan untuk
membangun benteng untuk
Rasulullah SAW untuk
melindungi beliau dan sebagai
markas bagi pasukan
Muslimin. Rasulullah SAW dan
Abu Bakar ra. tinggal di
dalam benteng sementara
Sa'ad bin Muadh dan
sekumpulan lelaki
menjaganya.
Rasulullah SAW telah
menghabiskan sepanjang-
panjang malam dengan
berdoa dan beribadah
walaupun beliau
SAWmengetahui bahwa Allah
ta'ala telah menjanjikannya
kemenangan. Ianya melebihi
cintanya dan
penghambaannya dan
penyerahandiri kepada Allah
ta'ala dengan ibadah yang
Beliau SAW kerjakan. Dan
ianya telah dikatakan sebagai
bentuk tertinggi dari ibadah
yang dikenal sebagai 'ainul
yaqiin.

Di Baca Yuuuuk Sobat......

Labels : Cerita Hikmah Pasar Batik Murah Solo Batik Cinta IBU

Cerita Perang Uhud

PERANG UHUD
Perang Uhud semestinya
dimenangkan oleh kaum
Mukminin dengan pimpinan
Rasulullah saw tetapi
kemenangan yang sudah di
depan mata serta-merta sirna
karena sebagian sahabat yang
melanggar perintah
Rasulullah saw. Sebagian
sahabat yang ditugaskan
sebagai pasukan pemanah di
Bukit Uhud melanggar
perintah Rasulullah saw.
Rasulullah saw
memerintahkan mereka untuk
tetap berada di Bukit Uhud.
Ketika pasukan kaum Quraisy
kalah dan tercerai-berai
meninggalkan ganimah
(rampasan perang). Para
pemanah yang berada di Bukit
Uhud tergerak untuk turun
karena khawatir tidak segera
mendapat bagian ganimah.
Dari 50 pemanah (sniper) yang
ditugasi Rasulullah saw untuk
berjaga di bukit Uhud, hanya
10 pemanah yang tidak turun.
Sebanyak 40 pemanah turun
karena terprovokasi untuk
mengambil harta ganimah.
Melihat pemanah dari Bukit
Uhud turun, panglima Quraisy
yaitu Khalid bin Walid segera
berputar dan menyerang
kembali kaum Mukminin. Pada
penyerangan itu, Khalid bin
Walid memporak-porandakan
kaum Mukminin yang hendak
mengumpulkan ghanimah.
Bahkan Rasulullah saw sendiri
mendapat serangan yang
hebat dan giginya terkena
panah. Abdullah bin Zubair
R.A. syahid karena membela
Nabi saw. sedangkan sebagian
besar pasukan lari dari
peperangan; lari dari Nabi
saw. Nabi saw berseru kepada
pasukannya, "Aina ayuhannas!
Ke mana kalian? Mengapa
kalian lari?" Hanya sedikit dari
sahabat yang bertahan dari
serangan Khalid bin Walid dan
tetap berada dalam pasukan
Nabi saw.
Peristiwa ini menunjukkan
bahwa ketidaktaatan kepada
Rasulullah saw akan berakibat
fatal. Peperangan yang
semestinya dimenangkan
kaum Mukminin serta-merta
sirna. Peperangan Hizbullah
dengan Zionis-Israel pun
ditumbuhkan dari ketaatan
pasukan kepada komandan
Sayid Hasan Nasrallah.
Pelanggaran pada disiplin
akan berakibat fatal.

Di Baca Yuuuuk Sobat......

Labels : Cerita Hikmah Pasar Batik Murah Solo Batik Cinta IBU
Category: 0 komentar

Ikhlas

Awal
tahun
lalu ada
email
yang
dikirim
salah
satu saudara kita yang
menarik perhatian saya. Kalau
tidak salah berjudul Renungan
Akhir Tahun: Seandainya
Surga dan Neraka Tak Ada.
Uraian panjang lebar itu,
menurut saya intinya adalah
satu yaitu masalah ikhlash.
Seberapa besar sih,
keikhlashan kita dalam
beribadah? Sejauh mana sih
pemahaman kita tentang
ikhlash ini? Dan mana sih
dalilnya? Kenapa begitu
penting sampai – sampai
dengan bombastis ditanyakan,
apakah manusia mau tetap
ibadah seandainya tidak ada
surga dan neraka? Saya
mencoba memahami dari
sudut pandang yang berbeda,
yaitu dari dinamika ikhlash ini,
sebab dalil – dalilnya banyak
kita jumpai dengan mudahnya.
Sesungguhnya Kami
menurunkan kepadamu Kitab
(Al Quran) dengan
(membawa) kebenaran. Maka
sembahlah Allah dengan
memurnikan agama-Nya.
Ingatlah, hanya kepunyaan
Allah-lah agama yang murni.
(QS Az-Zumar 2 - 3)
Dari Abu Umamah ia berkata,
‘ Datang seorang lelaki kepada
Rasulullah SAW dan berkata,
“ Bagaimana pendapatmu
seorang lelaki yang berperang
mencari pahala dan sebutan
(nama), dia mendapatkan
apa ?” Rasulullah SAW
berkata, “Dia tidak
mendapatkan apa – apa.”
Lelaki itu mengulangi
pertanyaannya tiga kali dan
Rasulullah SAW selalu
menjawab, “Dia tidak
mendapatkan apa – apa.”
Kemudian Rasulullah SAW
bersabda, “Sesungguhnya
Allah tidak menerima amal
kecuali apa yang ikhlash
karenaNYa dan dimaksudkan
semata demi wajahNya.
(Rowahu Abu Dawud)
Dari Abu Darda ’, dari Nabi
SAW, beliau bersabda, ‘Dunia
itu dilaknat dan apa yang ada
di dalamnya dilaknat, kecuali
apa yang dicari dengannya
wajah Allah. ” (Rowahu ath-
Thabrani)
Atsar – atsar di atas dengan
jelas menunjukkan pentingnya
ikhlash dalam beramal. Dan
salah satu cerita favorit saya
masalah ikhlash ini adalah
cerita tiga orang yang
terjebak batu di gua. Berikut
salah satu versinya.
Dari Ibnu Umar, dia berkata,
‘ Aku mendengar Rasulullah
SAW bersabda, “Ada tiga
umat dari sebelum kalian
yang sedang bepergian,
sehingga mereka harus
bermalam di sebuah gua,
mereka masuk ke dalamnya.
Lalu sebuah batu besar
menggelinding dari gunung
dan menutup pintu goa.
Mereka berkata, “Yang bisa
menyelamatkan kalian dari
batu besar ini hanyalah doa
kalian kepada Allah dengan
amal baik kalian. ” Salah
seorang dari mereka berkata;
’ Ya Allah! aku dulu
mempunyai kedua orang tua
yang sudah renta dan aku
tidak berani memberikan
jatah minum mereka kepada
keluargaku (isteri dan anak)
dan harta milikku (budak dan
pembantuku). Pada suatu hari,
aku mencari sesuatu di
tempat yang jauh dan
sepulang dari itu aku
mendapatkan keduanya telah
tertidur, lantas aku memeras
susu seukuran jatah minum
keduanya, namun akupun
mendapatkan keduanya
tengah tertidur. Meskipun
begitu, aku tidak berani
memberikan jatah minum
mereka tersebut kepada
keluargaku (isteri dan anak)
dan harta milikku (budak dan
pembantuku). Akhirnya, aku
tetap menunggu (kapan)
keduanya bangun -sementara
wadahnya (tempat minuman)
masih berada ditanganku-
hingga fajar menyingsing.
Barulah keduanyapun bangun,
lalu meminum jatah untuk
mereka. ‘Ya Allah! jika apa
yang telah kulakukan tersebut
semata-mata mengharap
wajahMu, maka
renggangkanlah rongga gua
ini dari batu besar yang
menutup tempat kami berada.
Lalu batu tersebut sedikit
merenggang namun mereka
tidak dapat keluar.
Rasulullah SAW bersabda lagi:
‘ Yang lainnya (orang kedua)
berkata: ‘Ya Allah! aku dulu
mempunyai sepupu
perempuan (anak perempuan
paman). Dia termasuk orang
yang amat aku kasihi, pernah
aku menggodanya untuk
berzina denganku tetapi dia
menolak ajakanku hingga
pada suatu tahun, dia
mengalami masa paceklik,
lalu mendatangiku dan aku
memberinya 120 dinar dengan
syarat dia membiarkan apa
yang terjadi antaraku dan
dirinya; diapun setuju hingga
ketika aku sudah
menaklukkannya, dia berkata:
’ Tidak halal bagimu mencopot
cincin ini kecuali dengan
haknya ’. Aku merasa tidak
tega untuk melakukannya.
Akhirnya, aku berpaling
darinya padahal dia adalah
orang yang paling aku kasihi.
Aku juga, telah membiarkan
emas yang telah kuberikan
kepadanya. Ya Allah! jika apa
yang telah kulakukan tersebut
semata-mata mengharap
wajahMu, maka
renggangkanlah rongga gua
ini dari batu besar yang
menutup tempat kami berada.
Lalu batu tersebut
merenggang lagi namun
mereka tetap tidak dapat
keluar.
Rasulullah SAW bersabda lagi:
‘Kemudian orang ketigapun
berkata: ‘Ya Allah! aku telah
mengupah beberapa orang
upahan, lalu aku berikan upah
mereka, kecuali seorang lagi
yang tidak mengambil haknya
dan pergi (begitu saja).
Kemudian upahnya tersebut,
aku investasikan sehingga
menghasilkan harta yang
banyak. Selang beberapa
waktu, diapun datang sembari
berkata: “Wahai ‘Abdullah!
Berikan upahku!. Aku
menjawab: ’onta, sapi,
kambing dan budak; semua
yang engkau lihat itu adalah
upahmu ’. Dia berkata : ’Wahai
‘Abdullah! jangan
mengejekku!’. Aku menjawab:
“Sungguh, aku tidak
mengejekmu’. Lalu dia
mengambil semuanya dan
memboyongnya sehingga tidak
menyisakan sesuatupun. Ya
Allah! jika apa yang telah
kulakukan tersebut semata-
mata mengharap wajahMu,
maka renggangkanlah rongga
gua ini dari batu besar yang
menutup tempat kami berada.
Batu besar tersebut
merenggang lagi sehingga
merekapun dapat keluar
untuk melanjutkan
perjalanan ’. (Rowahu al-
Bukhary, Muslim, an-Nasa’i)
Kemudian hadits qudsi yang
ini, dari adh-Dhahak bin Qois,
dia berkata, Rasulullah SAW
bersabda, ”Sesungguhnya
Allah yang Maha Barokah lagi
Maha Tinggi berfirman, ”Aku
adalah sebaik – baik sekutu.
Barangsiapa menyekutukanKu
dengan seorang sekutu, maka
ia untuk sekutuKu. Wahai
manusia, ikhlashkanlah amal –
amal kalian, karena Allah
tidak menerima amal kecuali
apa yang diikhlashkan
untukNya. Jangan kalian
berkata, ’Ini karena Allah dan
kerabat, karena ia adalah
karena kerabat dan tak ada
sedikitpun darinya yang
karena Allah. Jangan pula
berkata ini karena Allah dan
wajah – wajah kalian, karena
ia adalah karena wajah –
wajah kalian, dan tak
sedikitpun darinya karena
Allah. ” (Rowahu al-Bazzar dan
al-Baihaqi)
Nah, menerawang kembali
dalil – dalil di atas,
terlintaslah apa yang sering
diingatkan Pak Haji Djuanda
dulu untuk mengingat kembali
dan meneliti agar satu-
satunya diri bisa menjaga tiga
kunci kemurnian selalu. Yaitu
murni niat, murni pedoman
dan murni amalan. Dan
setelah tabrak sana – tabrak
sini, kebentur sana – kebentur
sini, kejedot sana kejedot sini,
baru nyadar ternyata ikhlash
itulah padanan lain dari kata
murni. Terutama untuk
kemurnian niat. Ikhlash
adalah memurnikan ibadah
hanya karena Allah. Ikhlash
adalah memurnikan ibadah
untuk mencari wajah Allah.
Ikhlash adalah kesadaran
beribadah karena tahu akan
hak dan kewajiban atau
kebaikan mengalahkan yang
lain - lainnya. Bukan karena
paksaan. Maka bagi yang ingin
mendapatkan kejelasan lebih
lanjut, bandingkanlah ikhlash
ini dengan riya. Ikhlash tidak
boleh ada embel – embel lain,
ditumpangi atau disertai
dengan lainnya. Bahkan dalam
penyederhanaannya, Deddy
Mizwar mencoba memberikan
pemerian ikhlash dalam film
Kiamat Sudah Dekat sebagai
syarat terakhir dalam mencari
menantu.
Membaca kembali dalil – dalil
di atas, bukan bermaksud
menggurui - rasanya ikhlash
merupakan hal penting dalam
beribadah. Ikhlash pegang
peranan kunci dalam diterima
atau ditolaknya amalan.
Tanpa mengurangi rasa
hormat, tanpa bermaksud
berpanjang kali lebar, hal ini
sering dinasehatkan dengan
kalimat sederhana ”disertai
niat mukhlish lillah karena
Allah ”. Dan tentunya, seiring
dengan naik – turunnya
keimanan itu sendiri,
pemahaman, pencapaian dan
pengertian ikhlash ini sangat
tergantung bagaimana setiap
insan mereposisi diri, mau
fastabiqul khairot atau pilih
yang sedang – sedang saja.
Akhirnya, anda sendirilah
yang bisa mengukur dan
menjawabnya.

Di Baca Yuuuuk Sobat......

Labels : Cerita Hikmah Pasar Batik Murah Solo Batik Cinta IBU
Category: 0 komentar

MENIKAHLAH DENGAN IMROATUS SHOLIHAH

Kecantikan tetap merupakan
daya tarik yang memikat
setiap lelaki di dunia ini.
Wajarlah jika para produsen
menggunakan jasa wanita
cantik untuk melariskan
barang dagangan mereka dan
memang tak bisa dipungkiri!
Begitupula masalah memilih
pasangan hidup tentu setiap
lelaki memiliki kriteria
tertentu tentang calon istri
yang akan di nikahinya. Kalau
mau jujur dalam setiap
kriteria itu diantara salah
satunya adalah menginginkan
calon istrinya berwajah cantik
atau sedap dipandang mata,
tidak membosankan. Salahkah
bila seorang ikhwan
menghendaki atau
menginginkan seorang istri
yang cantik?
Wahai ukhti saudariku,..
jangan bersungut dahulu
menyalahkan si ikhwan yang
berselera demikian. Karena
pernikahan itu sendiri adalah
ibadah, terkadang iman akan
naik dan turun. Tentunya
sangat membutuhkan sebab-
sebab yang dapat merekatkan
tali pernikahan dimasa
mendatang. Bila kecantikan
adalah merupakan daya tarik
bagi si ikhwan itu yang
nantinya akan mengekalkan
hubungan percintaan
(pernikahan)dan kasih
sayangnya kepada wanita
yang akan di nikahinya maka
islam tidaklah melarangnya.
Karena ia adalah fitrah atau
naluri yang Allah subhanahu
wata ’ala ciptakan untuk
manusia. Coba kita simak
hadits berikut ini, dari Abu
Hurairah radiyallahu ‘anhu
dari Nabi shalallahu alaihi
wassalam beliau bersabda:
“wanita itu biasa dinikahi
karena empat perkara:
karena hartanya, karena
kemuliaan keturunannya,
karena kecantikannya dan
karena agamanya. Maka
pilihlah yang beragama,
karena kalau tidak niscaya
engkau akan merugi ”1
Kemudian marilah kita simak
penjelasan fiqh hadits diatas:2
Dalam hadits diatas
menjelaskan kepada kita
tentang adat atau kebiasaan
laki-laki menikahi wanita
karena salah satu dari empat
perkara diatas.Yaitu diantara
mereka mengutamakan
(cenderung) kepada harta,
kemulian keturunannya
(nasabnya), kecantikannya,
dan karena agama si wanita
tersebut.Kemudian Nabi kita
yang mulia memberikan
petunjuk kepada kita agar
memilih yang tertinggi dan
termulia yang akan
memberikan kebahagiaan
dunia dan akhirat yaitu
pilihlah yang beragama.Yaitu
pilihlah wanita karena
keshalihahannya.
Tetapi hal ini tidak berarti
bahwa laki-laki tidak boleh
memilih wanita yang cantik
dan seterusnya. Tidak
demikian! Ini adalah sebuah
kesalahan di dalam
memahami hadits. Akan
tetapi maksudnya -Insya
Allah- seperti ini:
Misalnya ada seorang laki-laki
memilih wanita yang cantik
parasnya. Kemudian dia
melihat apakah pilihannya
seorang wanita shalihah?
Kalau jawabannya adalah: ‘ya’
maka dia boleh melanjutkan
pilihannya. Kiaskanlah dengan
keistimewaan yang lainnya!
Tetapi kalau jawabannya
‘ tidak’, maka dia dihadapkan
kepada dua pilihan yang salah
satunya harus dia tentukan
dan tetapkan. Kalaupun dia
melanjutkan pilihannya
berarti dia telah
mendahulukan kecantikan
dari keshalihan.Kalaupun dia
membatalkan pilihannya
berarti dia telah
mendahulukan keshalihan
(agama) dari kecantikan.
Atau ketika akan memilih dia
menentukan sesuai dengan
apa yang dia mau atau sesuai
dengan seleranya misalnya:
“ Saya akan memilih wanita
yang cantik, yang tinggi, yang
putih, yang begini dan begitu
dan seterusnya. ” Pilihan yang
seperti ini dibolehkan dan
agama tidak pernah
melarangnya.Karena memang
berjalan dengan fitrah
manusia. Oleh karena itu Nabi
kita shalallahu alaihi
wassalam mengatakan:
“ Wanita itu biasa dinikahi
karena empat perkara…”
Akan tetapi tetap saja
penentuan akhirnya ada pada
agama si akhwat tersebut,
sebagaimana sabda Nabi
mengakhiri dan menutup
sabdanya: Maka pilihlah yang
beragama! Maksudnya
janganlah kau kalahkan
agamamu dengan segala
kecantikan dan harta benda
duniawi. Padahal sebaik-baik
kesenangan, kemewahan,
harta benda dunia adalah
wanita shalihah. Kalau
pilihanmu jatuh pada wanita
shalihah berarti engkau telah
memiliki harta benda dan
kesenangan dunia yang
terbaik. Istimewa kalau
wanita shalihah pilihanmu itu
seperti yang kau ingini.
Hukum ini juga berlaku bagi
setiap muslimah yang akan
menjatuhkan pilihannya
kepada laki-laki muslim.
Setelah tahu penjelasan hadits
diatas tentu kita melihat
betapa indahnya islam sejalan
dengan fitrah manusia.
Karena kecenderungan
merupakan hak mutlak bagi
setiap pasangan yang akan
menikah untuk mengekalkan
hubungan mereka maka
islampun menganjurkan agar
mereka melihat (nazhar) hal-
hal yang dapat membuat
mereka tertarik untuk segera
menikah dan salah satunya
adalah faktor kecantikan
yang dimana terkadang
sangat mempengaruhi hati
atau hasrat seorang laki-laki
untuk segera menikahi wanita
yang telah dilihatnya. Wallahu
‘ alam.

Di Baca Yuuuuk Sobat......

Labels : Cerita Hikmah Pasar Batik Murah Solo Batik Cinta IBU

SEJARAH IMAM NASA'I

Imam Nasa'i
Imam Nasa'i juga merupakan
tokoh ulama kenamaan ahli
hadith pada masanya. Selain
Shahih Bukhari, Shahih
Muslim, Sunan Abu Dawud,
Jami' At-Tirmidzi, juga karya
besar Imam Nasa'i, Sunan us-
Sughra termasuk jajaran kitab
hadith pokok yang dapat
dipercayai dalam pandangan
ahli hadith dan para kritikus
hadith.
Ia adalah seorang imam ahli
hadith syaikhul Islam
sebagaimana diungkapkan az-
Zahabi dalam Tazkirah-nya
Abu 'Abdurrahman Ahmad bin
'Ali bin Syu'aib 'Ali bin Sinan
bin Bahr al-Khurasani al-Qadi,
pengarang kitab Sunan dan
kitab-kitab berharga lainnya.
Juga ia adalah seorang ulama
hadith yang jadi ikutan dan
ulama terkemuka melebihi
para ulama yang hidup pada
zamannya.
Dilahirkan di sebuah tempat
bernama Nasa' pada tahun
215 H. Ada yang mengatakan
pada tahun 214 H.
Pengembaraannya
Ia lahir dan tumbuh
berkembang di Nasa', sebuah
kota di Khurasan yang banyak
melahirkan ulama-ulama dan
tokoh-tokoh besar. Di
madrasah negeri kelahirannya
itulah ia menghafal Al-Qur'an
dan dari guru-guru negerinya
ia menerima pelajaran ilmu-
ilmu agama yang pokok.
Setelah meningkat remaja, ia
senang mengembara untuk
mendapatkan hadith. Belum
lagi berusia 15 tahun, ia
berangkat mengembara
menuju Hijaz, Iraq, Syam,
Mesir dan Jazirah. Kepada
ulama-ulama negeri tersebut
ia belajar hadith, sehingga ia
menjadi seorang yang sangat
terkemuka dalam bidang
hadith yang mempunyai sanad
yang 'Ali (sedikit sanadnya)
dan dalam bidang kekuatan
periwayatan hadith.
Nasa'i merasa cocok tinggal di
Mesir. Kerananya, ia
kemudian menetap di negeri
itu, di jalan Qanadil. Dan
seterusnya menetap di
kampung itu hingga setahun
menjelang wafatnya.
Kemudian ia berpindah ke
Damsyik. Di tempatnya yang
baru ini ia mengalami suatu
peristiwa tragis yang
menyebabkan ia menjadi
syahid. Alkisah, ia dimintai
pendapat tentang keutamaan
Mu'awiyyah r.a. Tindakan ini
seakan-akan mereka minta
kepada Nasa'i agar menulis
sebuah buku tentang
keutamaan Mu'awiyyah,
sebagaimana ia telah menulis
mengenai keutamaan Ali r.a.
Oleh kerana itu ia menjawab
kepada penanya tersebut
dengan "Tidakkah Engkau
merasa puas dengan adanya
kesamaan darjat (antara
Mu'awiyyah dengan Ali),
sehingga Engkau merasa perlu
untuk mengutamakannya?"
Mendapat jawaban seperti ini
mereka naik pitam, lalu
memukulinya sampai-sampai
buah kemaluannya pun
dipukul, dan menginjak-
injaknya yang kemudian
menyeretnya keluar dari
masjid, sehingga ia nyaris
menemui kematiannya.
Wafatnya
Tidak ada kesepakatan
pendapat tentang di mana ia
meninggal dunia. Imam
Daraqutni menjelaskan,
bahawa di saat mendapat
cubaan tragis di Damsyik itu ia
meminta supaya dibawa ke
Makkah. Permohonannya ini
dikabulkan dan ia meninggal
di Makkah, kemudian
dikebumikan di suatu tempat
antara Safa dan Marwah.
Pendapat yang sama
dikemukakan pula oleh
Abdullah bin Mandah dari
Hamzah al-'Uqbi al-Misri dan
ulama yang lain.
Imam az-Zahabi tidak
sependapat dengan pendapat
di atas. Menurutnya yang
benar ialah bahawa Nasa'i
meningal di Ramlah, suatu
tempat di Palestina. Ibn Yunus
dalam Tarikhnya setuju
dengan pendapat ini, demikian
juga Abu Ja'far at-Tahawi dan
Abu Bakar bin Naqatah. Selain
pendapat ini menyatakan
bahawa ia meninggal di
Ramlah, tetapi yang jelas ia
dikebumikan di Baitul Maqdis.
Ia wafat pada tahun 303 H.
Sifat-sifatnya
Ia bermuka tampan. Warna
kulitnya kemerah-merahan
dan ia senang mengenakan
pakaian garis-garis buatan
Yaman. Ia adalah seorang
yang banyak melakukan
ibadah, baik di waktu malam
atau siang hari, dan selalu
beribadah haji dan berjihad.
Ia sering ikut bertempur
bersama-sama dengan
gabenor Mesir. Mereka
mengakui kesatriaan dan
keberaniannya, serta sikap
konsistensinya yang
berpegang teguh pada sunnah
dalam menangani masalah
penebusan kaum Muslimin
yang tetangkap lawan.
Dengan demikian ia dikenal
senantiasa "menjaga jarak"
dengan majlis sang Amir,
padahal ia tidak jarang ikut
bertempur besamanya.
Demikianlah. Maka,
hendaklah para ulama itu
senantiasa menyebar luaskan
ilmu dan pengetahuan. Namun
ada panggilan untuk berjihad,
hendaklah mereka segera
memenuhi panggilan itu.
Selain itu, Nasa'i telah
mengikuti jejak Nabi Dawud,
sehari puasa dan sehari tidak.
Fiqh Nasa'i
Ia tidak saja ahli dan hafal
hadith, mengetahui para
perawi dan kelemahan-
kelemahan hadith yang
diriwayatkan, tetapi ia juga
ahli fiqh yang berwawasan
luas.
Imam Daraqutni pernah
berkata mengenai Nasa'i
bahawa ia adalah salah
seorang Syaikh di Mesir yang
paling ahli dalam bidang fiqh
pada masanya dan paling
mengetahui tentang hadith
dan perawi-perawi.
Ibnul Asirr al-Jazairi
menerangkan dalam
mukadimah Jami'ul Usul-nya,
bahawa Nasa'i bermazhab
Syafi'i dan ia mempunyai kitab
Manasik yang ditulis
berdasarkan mazhab Safi'i,
rahimahullah.
Karya-karyanya
Imam Nasa'i telah menusil
beberapa kitab besar yang
tidak sedikit jumlahnya. Di
antaranya:
• As-Sunan ul-Kuba.
• As-Sunan us-Sughra, tekenal
dengan nama Al-Mujtaba.
• Al-Khasa'is.
• Fada'ilus-Sahabah.
• Al-Manasik.
Di antara karya-karya
tersebut, yang paling besar
dan bemutu adalah Kitab As-
Sunan.
Sekilas tentang Sunan An-
Nasa'i
Nasa'i menerima hadith dari
sejumlah guru hadith
terkemuka. Di antaranya ialah
Qutaibah Imam Nasa'i Sa'id. Ia
mengunjungi kutaibah ketika
berusia 15 tahun, dan selama
14 bulan belajar di bawah
asuhannya. Guru lainnya
adalah Ishaq bin Rahawaih, al-
Haris bin Miskin, 'Ali bin
Khasyram dan Abu Dawud
penulis as-Sunan, serta
Tirmidzi, penulis al-Jami'.
Hadith-hadithnya diriwayatkan
oleh para ulama yang tidak
sedikit jumlahnya. Antara lain
Abul Qasim at-Tabarani,
penulis tiga buah Mu'jam, Abu
Ja'far at-Tahawi, al-Hasan bin
al-Khadir as-Suyuti,
Muhammad bin Mu'awiyyah
bin al-Ahmar al-Andalusi dan
Abu Bakar bin Ahmad as-
Sunni, perawi Sunan Nasa'i.
Ketika Imam Nasa'i selesai
menyusun kitabnya, As-Sunan
ul-Kubra, ia lalu
menghadiahkannya kepada
Amir ar-Ramlah. Amir itu
bertanya: "Apakah isi kitab ini
shahih seluruhnya?" "Ada
yang shahih, ada yang hasan
dan ada pula yang hampir
serupa dengan keduanya,"
jawabnya. "Kalau demikian,"
kata sang Amir, "Pisahkan
hadith-hadith yang shahih
saja." Atas permintaan Amir
ini maka Nasa'i berusaha
menyeleksinya, memilih yang
shahih-shahih saja, kemudian
dihimpunnya dalam suatu
kitab yang dinamakan As-
Sunan us-Sughra. Dan kitab ini
disusun menurut sistematika
fiqh sebagaimana kitab-kitab
Sunan yang lain.
Imam Nasa'i sangat teliti
dalam menyususn kitab Sunan
us-Sughra. Kerananya ulama
berkata: "Kedudukan kitab
Sunan Sughra ini di bawah
darjat Shahih Bukhari dan
Shahih Muslim, kerana sedikit
sekali hadith dha'if yang
tedapat di dalamnya."
Oleh kerana itu, kita dapatkan
bahawa hadith-hadith Sunan
Sughra yang dikritik oleh Abul
Faraj ibnul al-Jauzi dan
dinilainya sebagai hadith
maudhu ’ kepada hadith-hadith
tersebut tidak sepenuhnya
dapat diterima. As-Suyuti
telah menyanggahnya dan
mengemukakan pandangan
yang berbeda dengannya
mengenai sebahagian besar
hadith yang dikritik itu. Dalam
Sunan Nasa'i terdapat hadith-
hadith shahih, hasan, dan
dha'if, hanya saja hadith yang
dha'if sedikit sekali jumlahnya.
Adapun pendapat sebahagian
ulama yang menyatakan
bahawa isi kitab Sunan ini
shahih semuanya, adalah
suatu anggapan yang terlalu
sembrono, tanpa didukung
oleh penelitian mendalam.
Atau maksud pernyataan itu
adalah bahawa sebahagian
besar ini Sunan adalah hadith
shahih.
Sunan us-Sughra inilah yang
dikategorikan sebagai salah
satu kitab hadith pokok yang
dapat dipercaya dalam
pandangan ahli hadith dan
para kritikus hadith.
Sedangkan Sunan ul-Kubra,
metode yang ditempuh Nasa'i
dalam penyusunannya adalah
tidak meriwayatkan sesuatu
hadith yang telah disepakati
oleh ulama kritik hadith untuk
ditinggalkan.
Apabila sesuatu hadith yang
dinisbahkan kepada Nasa'i,
misalnya dikatakan, "hadith
riwayat Nasa'i", maka yang
dimaksudkan ialah "riwayat
yang di dalam Sunan us-
Sughra, bukan Sunan ul-
Kubra", kecuali yang
dilakukan oleh sebahagian
kecil para penulis. Hal itu
sebagaimana telah
diterangkan oleh penulis kitab
'Aunul-Ma'bud Syarhu Sunan
Abi Dawud pada bahagian
akhir huraiannya: "Ketahuilah,
pekataan al-Munziri dalam
Mukhtasar-nya dan perkataan
al-Mizzi dalam Al-Atraf-nya,
hadith ini diriwayatkan oleh
Nasa'i", maka yang
dimaksudkan ialah riwayatnya
dalam As-Sunan ul-Kubra,
bukan Sunan us-Sughra yang
kini beredar di hampir seluruh
negeri, seperti India, Arabia,
dan negeri-negeri lain. Sunan
us-Sughra ini merupakan
ringkasan dari Sunan ul-Kubra
dan kitab ini hampir-hampir
sulit ditemukan. Oleh kerana
itu hadith-hadith yang
dikatakan oleh al-Munziri dan
al-Mizzi, "diriwayatkan oleh
Nasa'i" adalah tedapat dalam
Sunan ul-Kubra. Kita tidak
perlu bingung dengan
tiadanya kitab ini, sebab
setiap hadith yang tedapat
dalam Sunan us-Sughra,
terdapat pula dalam Sunanul-
Kubra dan tidak sebaliknya.
Mengakhiri pengkajian ini,
perlu ditegaskan kembali,
bahawa Sunan Nasa'i adalah
salah satu kitab hadith pokok
yang menjadi pegangan.

Di Baca Yuuuuk Sobat......

Labels : Cerita Hikmah Pasar Batik Murah Solo Batik Cinta IBU
Category: 0 komentar

SEJARAH SUNAN ABU DAWUD

Imam Abu Dawud
Setelah Imam Bukhari dan
Imam Muslim, kini giliran
Imam Abu Dawud yang juga
merupakan tokoh kenamaan
ahli hadith pada zamannya.
Kealiman, kesalihan dan
kemuliaannya semerbak
mewangi hingga kini.
Abu Dawud nama lengkapnya
ialah Sulaiman bin al-Asy'as
bin Ishaq bin Basyir bin Syidad
bin 'Amr al-Azdi as-Sijistani,
seorang imam ahli hadith yang
sangat teliti, tokoh terkemuka
para ahli hadith setelah dua
imam hadith Bukhari dan
Muslim serta pengarang kitab
Sunan. Ia dilahirkan pada
tahun 202 H/817 M di Sijistan.
Perkembangan dan
Perlawatannya
Sejak kecilnya Abu Dawud
sudah mencintai ilmu dan para
ulama, bergaul dengan
mereka untuk dapat mereguk
dan menimba ilmunya. Belum
lagi mencapai usia dewasa, ia
telah mempersiapkan dirinya
untuk mengadakan
perlawatan, mengelilingi
berbagai negeri. Ia belajar
hadith dari para ulama yang
tidak sedikit jumlahnya, yang
dijumpainya di Hijaz, Syam,
Mesir, Irak, Jazirah, Sagar,
Khurasan dan negeri-negeri
lain. Perlawatannya ke
berbagai negeri ini membantu
dia untuk memperoleh
pengetahuan luas tentang
hadith, kemudian hadith-
hadith yang diperolehnya itu
disaring dan hasil
penyaringannya dituangkan
dalam kitab As-Sunan. Abu
Dawud mengunjungi Baghdad
berkali-kali. Di sana ia
mengajarkan hadith dan fiqh
kepada para penduduk
dengan memakai kitab Sunan
sebagai pegangannya. Kitab
Sunan karyanya itu
diperlihatkannya kepada
tokoh ulama hadith, Ahmad
bin Hanbal.
Dengan bangga Imam Ahmad
memujinya sebagai kitab yang
sangat indah dan baik.
Kemudian Abu Dawud
menetap di Basrah atas
permintaan gubernur
setempat yang menghendaki
supaya Basrah menjadi
"Ka'bah" bagi para ilmuwan
dan peminat hadith.
Guru-gurunya
Para ulama yang menjadi guru
Imam Abu Dawud banyak
jumlahnya. Di antaranya guru-
guru yang paling terkemuka
ialah Ahmad bin Hanbal, al-
Qa'nabi, Abu 'Amr ad-Darir,
Muslim bin Ibrahim, Abdullah
bin Raja', Abu'l Walid at-
Tayalisi dan lain-lain.
Sebahagian gurunya ada pula
yang menjadi guru Imam
Bukhari dan Imam Muslim,
seperti Ahmad bin Hanbal,
Usman bin Abi Syaibah dan
Qutaibah bin Sa'id.
Murid-muridnya (Para Ulama
yang Mewarisi Hadithnya)
Ulama-ulama yang mewarisi
hadithnya dan mengambil
ilmunya, antara lain Abu 'Isa
at-Tirmidzi, Abu Abdur
Rahman an-Nasa'i, putranya
sendiri Abu Bakar bin Abu
Dawud, Abu Awanah, Abu
Sa'id al-A'rabi, Abu Ali al-
Lu'lu'i, Abu Bakar bin Dassah,
Abu Salim Muhammad bin
Sa'id al-Jaldawi dan lain-lain.
Cukuplah sebagai bukti
pentingnya Abu Dawud,
bahawa salah seorang
gurunya, Ahmad bin Hanbal
pernah meriwayatkan dan
menulis sebuah hadith yang
diterima dari padanya. Hadith
tersebut ialah hadith yang
diriwayatkan oleh Abu Dawud,
dari Hammad bin Salamah
dari Abu Ma'syar ad-Darami,
dari ayahnya, sebagai berikut:
"Rasulullah SAW. ditanya
tentang 'atirah, maka ia
menilainya baik."
Akhlak dan Sifat-sifatnya yang
Terpuji
Abu Dawud adalah salah
seorang ulama yang
mengamalkan ilmunya dan
mencapai darjat tinggi dalam
ibadah, kesucian diri, wara'
dan kesalehannya. Ia adalah
seorang sosok manusia utama
yang patut diteladani perilaku,
ketenangan jiwa dan
keperibadiannya. Sifat-sifat
Abu Dawud ini telah
diungkapkan oleh sebahagian
ulama yang menyatakan:
“Abu Dawud menyerupai
Ahmad bin Hanbal dalam
perilakunya, ketenangan jiwa
dan kebagusan pandangannya
serta keperibadiannya. Ahmad
dalam sifat-sifat ini
menyerupai Waki', Waki
menyerupai Sufyan as-Sauri,
Sufyan menyerupai Mansur,
Mansur menyerupai Ibrahim
an-Nakha'i, Ibrahim
menyerupai 'Alqamah dan ia
menyerupai Ibn Mas'ud.
Sedangkan Ibn Mas'ud sendiri
menyerupai Nabi SAW dalam
sifat-sifat tersebut. ”
Sifat dan keperibadian yang
mulia seperti ini menunjukkan
atas kesempurnaan
keberagamaan, tingkah laku
dan akhlak.
Abu Dawud mempunyai
pandangan dan falsafah
sendiri dalam cara
berpakaian. Salah satu lengan
bajunya lebar namun yang
satunya lebih kecil dan
sempit. Seseorang yang
melihatnya bertanya tentang
kenyentrikan ini, ia menjawab:
"Lengan baju yang lebar ini
digunakan untuk membawa
kitab-kitab, sedang yang
satunya lagi tidak diperlukan.
Jadi, kalau dibuat lebar,
hanyalah berlebih-lebihan.
Pujian Para Ulama Kepadanya
Abu Dawud adalah juga
merupakan "bendera Islam"
dan seorang hafiz yang
sempurna, ahli fiqh dan
berpengetahuan luas terhadap
hadith dan ilat-ilatnya. Ia
memperoleh penghargaan dan
pujian dari para ulama,
terutama dari gurunya sendiri,
Ahmad bin Hanbal. Al-Hafiz
Musa bin Harun berkata
mengenai Abu Dawud:
"Abu Dawud diciptakan di
dunia hanya untuk hadith, dan
di akhirat untuk surga. Aku
tidak melihat orang yang lebih
utama melebihi dia."
Sahal bin Abdullah At-Tistari,
seorang yang alim
mengunjungi Abu Dawud. Lalu
dikatakan kepadanya: "Ini
adalah Sahal, datang
berkunjung kepada tuan."
Abu Dawud pun
menyambutnya dengan
hormat dan mempersilahkan
duduk. Kemudian Sahal
berkata: "Wahai Abu Dawud,
saya ada keperluan
keadamu." Ia bertanya:
"Keperluan apa?" "Ya, akan
saya utarakan nanti, asalkan
engkau berjanji akan
memenuhinya sedapat
mungkin," jawab Sahal. "Ya,
aku penuhi maksudmu selama
aku mampu," tandan Abu
Dawud. Lalu Sahal berkata:
"Jujurkanlah lidahmu yang
engkau pergunakan untuk
meriwayatkan hadith dari
Rasulullah SAW. sehingga aku
dapat menciumnya." Abu
Dawud pun lalu menjulurkan
lidahnya yang kemudian
dicium oleh Sahal.
Ketika Abu Dawud menyusun
kitab Sunan, Ibrahim al-Harbi,
seorang ulama ahli hadith
berkata: "Hadith telah
dilunakkan bagi Abu Dawud,
sebagaimana besi dilunakkan
bagi Nabi Dawud." Ungkapan
ini adalah kata-kata simbolik
dan perumpamaan yang
menunjukkan atas keutamaan
dan keunggulan seseorang di
bidang penyusunan hadith. Ia
telah mempermudah yang
sulit, mendekatkan yang jauh
dan memudahkan yang masih
rumit dan pelik.
Abu Bakar al-Khallal, ahli
hadith dan fiqh terkemuka
yang bermadzhab Hanbali,
menggambarkan Abu Dawud
sebagai berikut; Abu Dawud
Sulaiman bin al-Asy'as, imam
terkemuka pada zamannya
adalah seorang tokoh yang
telah menggali beberapa
bidang ilmu dan mengetahui
tempat-tempatnya, dan tiada
seorang pun pada masanya
yang dapat mendahului atau
menandinginya. Abu Bakar al-
Asbihani dan Abu Bakar bin
Sadaqah senantiasa
menyinggung-nyingung Abu
Dawud kerana ketinggian
darjatnya, dan selalu
menyebut-nyebutnya dengan
pujian yang tidak pernah
mereka berikan kepada siapa
pun pada masanya.
Madzhab Fiqh Abu Dawud
Syaikh Abu Ishaq asy-Syairazi
dalam asy-Syairazi dalam
Tabaqatul-Fuqaha-nya
menggolongkan Abu Dawud
ke dalam kelompok murid-
murid Imam Ahmad. Demikian
juga Qadi Abu'l-Husain
Muhammad bin al-Qadi Abu
Ya'la (wafat 526 H) dalam
Tabaqatul-Hanabilah-nya.
Penilaian ini nampaknya
disebabkan oleh Imam Ahmad
merupakan gurunya yang
istimewa. Menurut satu
pendapat, Abu Dawud adalah
bermadzhab Syafi'i.
Menurut pendapat yang lain,
ia adalah seorang mujtahid
sebagaimana dapat dilihat
pada gaya susunan dan
sistematika Sunan-nya.
Terlebih lagi bahawa
kemampuan berijtihad
merupakan salah satu sifat
khas para imam hadith pada
masa-masa awal.
Memandang Tinggi Kedudukan
Ilmu dan Ulama
Sikap Abu Dawud yang
memandang tinggi terhadap
kedudukan ilmu dan ulama ini
dapat dilihat pada kisah
berikut sebagaimana
dituturkan, dengan sanad
lengkap, oleh Imam al-
Khattabi, dari Abu Bakar bin
Jabir, pembantu Abu Dawud.
Ia berkata:
"Aku bersama Abu Dawud
tinggi di Baghdad. Pada suatu
waktu, ketika kami selesai
menunaikan shalat Maghrib,
tiba-tiba pintu rumah diketuk
orang, lalu pintu aku buka dan
seorang pelayan melaporkan
bahawa Amir Abu Ahmad al-
Muwaffaq mohon ijin untuk
masuk. Kemudian aku
melapor kepada Abu Dawud
tentang tamu ini, dan ia pun
mengijinkan. Sang Amir pun
masuk, lalu duduk. Tak lama
kemudian Abu Dawud
menemuinya seraya berkata:
"Gerangan apakah yang
membawamu datang ke sini
pada saat seperti ini?"
"Tiga kepentingan," jawab
Amir. "Kepentingan apa?"
tanyanya.
Amir menjelaskan,
"Hendaknya tuan berpindah
ke Basrah dan menetap di
sana, supaya para penuntut
ilmu dari berbagai penjuru
dunia datang belajar kepada
tuan; dengan demikian Basrah
akan makmur kembali. Ini
mengingat bahawa Basrah
telah hancur dan ditinggalkan
orang akibat tragedy Zenji."
Abu Dawud berkata: "Itu yang
pertama, sebutkan yang
kedua!"
"Hendaknya tuan berkenan
mengajarkan kitab Sunan
kepada putra-putraku," kata
Amir.
"Ya, ketiga?" Tanya Abu
Dawud kembali.
Amir menerangkan:
"Hendaknya tuan mengadakan
majlis tersendiri untuk
mengajarkan hadith kepada
putra-putra khalifah, sebab
mereka tidak mau duduk
bersama-sama dengan orang
umum."
Abu Dawud menjawab:
"Permintaan ketiga tidak
dapat aku penuhi; sebab
manusia itu baik pejabat
terhormat maupun rakyat
melarat, dalam bidang ilmu
sama."
Ibn Jabir menjelaskan: "Maka
sejak itu putra-putra khalifah
hadir dan duduk bersama di
majlis taklim; hanya saja di
antara mereka dengan orang
umum di pasang tirai, dengan
demikian mereka dapat
belajar bersama-sama."
Maka hendaknya para ulama
tidak mendatangi para raja
dan penguasa, tetapi
merekalah yang harus datang
kepada para ulama. Dan
kesamaan darjat dalam ilmu
dan pengetahuan ini,
hendaklah dikembangkan apa
yang telah dilakukan Abu
Dawud tersebut.
Tanggal Wafatnya
Setelah mengalami kehidupan
penuh berkat yang diisi
dengan aktivitas ilmia,
menghimpun dan
menyebarluaskan hadith, Abu
Dawud meninggal dunia di
Basrah yang dijadikannya
sebagai tempat tinggal atas
permintaan Amir sebagaimana
telah diceritakan. Ia wafat
pada tanggal 16 Syawwal 275
H/889M. Semoga Allah
senantiasa melimpahkan
rahmat dan ridha-Nya
kepadanya.
Karya-karyanya
Imam Abu Dawud banyak
memiliki karya, antara lain:
• Kitab AS-Sunnan (Sunan Abu
Dawud).
• Kitab Al-Marasil.
• Kitab Al-Qadar.
• An-Nasikh wal-Mansukh.
• Fada'il al-A'mal.
• Kitab Az-Zuhd.
• Dala'il an-Nubuwah.
• Ibtida' al-Wahyu.
• Ahbar al-Khawarij.
Di antara karya-karya
tersebut yang paling bernilai
tinggi dan masih tetap
beredar adalah kitab Amerika
Serikat-Sunnan, yang
kemudian terkenal dengan
nama Sunan Abi Dawud.
Kitab Sunan Karya Abu Dawud
Metode Abu Dawud dalam
Penyusunan Sunan-nya
Karya-karya di bidang hadith,
kitab-kitab Jami' Musnad dan
sebagainya disamping berisi
hadith-hadith hukum, juga
memuat hadith-hadith yang
berkenaan dengan amal-amal
yang terpuji (fada'il a'mal)
kisah-kisah, nasehat-nasehat
(mawa'iz), adab dan tafsir.
Cara demikian tetap
berlangsung sampai datang
Abu Dawud. Maka Abu Dawud
menyusun kitabnya, khusus
hanya memuat hadith-hadith
hukum dan sunnah-sunnah
yang menyangkut hukum.
Ketika selesai menyusun
kitabnya itu kepada Imam
Ahmad bin Hanbal, dan Ibn
Hanbal memujinya sebagai
kitab yang indah dan baik.
Abu Dawud dalam sunannya
tidak hanya mencantumkan
hadith-hadith shahih semata
sebagaimana yang telah
dilakukan Imam Bukhari dan
Imam Muslim, tetapi ia
memasukkan pula
kedalamnya hadith shahih,
hadith hasan, hadith dha'if
yang tidak terlalu lemah dan
hadith yang tidak disepakati
oleh para imam untuk
ditinggalkannya. Hadith-hadith
yang sangat lemah, ia
jelaskan kelemahannya.
Cara yang ditempuh dalam
kitabnya itu dapat diketahui
dari suratnya yang ia kirimkan
kepada penduduk Makkah
sebagai jawaban atas
pertanyaan yang diajukan
mereka mengenai kitab
Sunannya. Abu Dawud menulis
sbb:
"Aku mendengar dan menulis
hadith Rasulullah SAW
sebanyak 500.000 buah. Dari
jumlah itu, aku seleksi
sebanyak 4.800 hadith yang
kemudian aku tuangkan
dalam kitab Sunan ini. Dalam
kitab tersebut aku himpun
hadith-hadith shahih, semi
shahih dan yang mendekati
shahih. Dalam kitab itu aku
tidak mencantumkan sebuah
hadith pun yang telah
disepakati oleh orang banyak
untuk ditinggalkan. Segala
hadith yang mengandung
kelemahan yang sangat ku
jelaskan, sebagai hadith
macam ini ada hadith yang
tidak shahih sanadnya.
Adapun hadith yang tidak
kami beri penjelasan sedikit
pun, maka hadith tersebut
bernilai salih (bias dipakai
alasan, dalil), dan sebahagian
dari hadith yang shahih ini ada
yang lebih shahih daripada
yang lain. Kami tidak
mengetahui sebuah kitab,
sesudah Qur'an, yang harus
dipelajari selain daripada
kitab ini. Empat buah hadith
saja dari kitab ini sudah cukup
menjadi pegangan bagi
keberagaman tiap orang.
Hadith tersebut adalah, yang
ertinya:
Pertama: "Segala amal itu
hanyalah menurut niatnya,
dan tiap-tiap or memperoleh
apa yang ia niatkan. Kerana
itu maka barang siapa
berhijrah kepada Allah dan
Rasul-Nya, niscaya hijrahnya
kepada Allah dan Rasul-Nya
pula. Dan barang siapa
hijrahnya kerana untuk
mendapatkan dunia atau
kerana perempuan yang ingin
dikawininya, maka hijrahnya
hanyalah kepada apa yang dia
hijrah kepadanya itu."
Kedua: "Termasuk kebaikan
Islam seseorang ialah
meninggalkan apa yang tidak
berguna baginya."
Ketiga: "Tidaklah seseorang
beriman menjadi mukmin
sejati sebelum ia merelakan
untuk saudaranya apa-apa
yang ia rela untuk dirinya."
Keempat: "Yang halal itu
sudah jelas, dan yang haram
pun telah jelas pula. Di antara
keduanya terdapat hal-hal
syubhat (atau samar) yang
tidak diketahui oleh banyak
orang. Barang siapa
menghindari syubhat, maka ia
telah membersihkan agama
dan kehormatan dirinya; dan
barang siapa terjerumus ke
dalam syubhat, maka ia telah
terjerumus ke dalam
perbuatan haram, ibarat
penggembala yang
menggembalakan ternaknya
di dekat tempat terlarang.
Ketahuilah, sesungguhnya
setiap penguasa itu
mempunyai larangan.
Ketahuilah, sesungguhnya
larangan Allah adalah segala
yang diharamkan-Nya.
Ingatlah, di dalam rumah ini
terdapat sepotong daging, jika
ia baik, maka baik pulalah
semua tubuh dan jika rusak
maka rusak pula seluruh
tubuh. Ingatlah, ia itu hati."
Demikianlah penegasan Abu
Dawud dalam suratnya.
Perkataan Abu Dawud itu
dapat dijelaskan sebagai
berikut:
Hadith pertama adalah ajaran
tentang niat dan keikhlasan
yang merupakan asas utama
bagi semua amal perbuatan
diniah dan duniawiah.
Hadith kedua merupakan
tuntunan dan dorongan bagi
ummat Islam agar selalu
melakukan setiap yang
bermanfaat bagi agama dan
dunia.
Hadith ketiga, mengatur
tentang hak-hak keluarga dan
tetangga, berlaku baik dalam
pergaulan dengan orang lain,
meninggalkan sifat-sifat
egoistis, dan membuang sifat
iri, dengki dan benci, dari hati
masing-masing.
Hadith keempat merupakan
dasar utama bagi
pengetahuan tentang halal
haram, serta cara
memperoleh atau mencapai
sifat wara', yaitu dengan cara
menjauhi hal-hal musykil yang
samar dan masih
dipertentangkan status
hukumnya oleh para ulama,
kerana untuk menganggap
enteng melakukan haram.
Dengan hadith ini nyatalah
bahawa keempat hadith di
atas, secara umum, telah
cukup untuk membawa dan
menciptakan kebahagiaan.
Komentar Para Ulama
Mengenai Kedudukan Kitab
Sunan Abu Dawud
Tidak sedikit ulama yang
memuji kitab Sunan ini.
Hujatul Islam, Imam Abu
Hamid al-Ghazali berkata:
"Sunan Abu Dawud sudah
cukup bagi para mujtahid
untuk mengetahui hadith-
hadith ahkam." Demikian juga
dua imam besar, An-Nawawi
dan Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah
memberikan pujian terhadap
kitab Sunan ini bahkan beliau
menjadikan kitab ini sebagai
pegangan utama di dalam
pengambilan hukum.
Hadith-hadith Sunan Abu
Dawud yang Dikritik
Imam Al-Hafiz Ibnul Jauzi telah
mengkritik beberapa hadith
yang dicantumkan oleh Abu
Dawud dalam Sunannya dan
memandangnya sebagai
hadith-hadith maudhu ’ (palsu).
Jumlah hadith tersebut
sebanyak 9 buah hadith.
Walaupun demikian,
disamping Ibnul Jauzi itu
dikenal sebagai ulama yang
terlalu mudah memvonis
"palsu", namun kritik-kritik
telah ditanggapi dan sekaligus
dibantah oleh sebahagian ahli
hadith, seperti Jalaluddin as-
Suyuti. Dan andaikata kita
menerima kritik yang
dilontarkan Ibnul Jauzi
tersebut, maka sebenarnya
hadith-hadith yang dikritiknya
itu sedikit sekali jumlahnya,
dan hampir tidak ada
pengaruhnya terhadap ribuan
hadith yang terkandung di
dalam kitab Sunan tersebut.
Kerana itu kami melihat
bahawa hadith-hadith yang
dikritik tersebut tidak
mengurangi sedikit pun juga
nilai kitab Sunan sebagai
referensi utama yang dapat
dipertanggungjawabkan
keabsahanya.
Jumlah Hadith Sunan Abu
Dawud
Di atas telah disebutkan
bahawa isi Sunan Abu Dawud
itu memuat hadith sebanyak
4.800 buah hadith. Namun
sebahagian ulama ada yang
menghitungnya sebanyak
5.274 buah hadith. Perbedaan
jumlah ini disebabkan bahawa
sebahagian orang yang
menghitungnya memandang
sebuah hadith yang diulang-
ulang sebagai satu hadith,
namun yang lain
menganggapnya sebagai dua
hadith atau lebih. Dua jalan
periwayatan hadith atau lebih
ini telah dikenal di kalangan
ahli hadith.
Abu Dawud membagi kitab
Sunannya menjadi beberapa
kitab, dan tiap-tiap kitab
dibagi pula ke dalam
beberapa bab. Jumlah kitab
sebanyak 35 buah, di
antaranya ada 3 kitab yang
tidak dibagi ke dalam bab-
bab. Sedangkan jumlah bab
sebanyak 1,871 buah bab.

Di Baca Yuuuuk Sobat......

Labels : Cerita Hikmah Pasar Batik Murah Solo Batik Cinta IBU
Category: 0 komentar
Search Terms : good template blogger Download template blogger Free Blogger template Free Template for BLOGGER Free template sexy Free design Template theme blogspot free free classic bloggerskin download template blog car