SEJARAH SINGKAT PONPES LDII KEDIRI

Sejarah Singkat
Pondok Pesantren LDII
Burengan atau juga dikenal
dengan nama Pondok
Burengan terletak di jalan
H.O.S. Cokroaminoto 195
Kediri, propinsi Jawa Timur.
Pondok Burengan memiliki
sejarah yang cukup panjang.
Pondok pesantren ini didirikan
oleh K.H. Nurhasan Al
Ubaidah pada tahun 1952
dengan nama Pondok
Pesantren Burengan-Banjaran
Kediri. Pada waktu itu kondisi
bangunan pondok masih
sangat sederhana yaitu
dengan dinding bambu dan
lantai tanah. Dengan
perjuangan dakwah yang tidak
mengenal lelah dan penuh
dengan pengorbanan akhirnya
K.H. Nurhasan Al Ubaidah
berhasil mengembangkan
pondok pesantren ini dengan
cepat.
Pada awal perkembangannya,
strategi dakwah yang
digunakan adalah dengan
menyelengarakan asrama
khataman Al Qur’an dan
Hadits yang diselenggarakan
dengan cara keliling (dengan
tempat yang berpindah-
pindah). Bahkan tidak jarang
K.H. Nurhasan melayani debat
terbuka dengan para kyai
terkenal di kawasan Jawa
Timur.4 Asrama khataman
yang pertama
diselenggarakan pada tahun
1954 yang pada waktu itu
diikuti oleh 30 laki-laki dan 10
perempuan. Pada tahun 1956,
kegiatan asrama Al Qur’an
diselenggarakan di Jalan
Panggung Sasak Surabaya
dengan diikuti oleh sekitar 100
orang. Strategi dakwah
semacam ini sangat menarik
perhatian masyarakat yang
haus akan ilmu Al Qur’an dan
Hadits. Seperti diketahui
bahwa pada tahun 1950-an
hingga akhir tahun 1960-an
terjadi konflik yang semakin
memanas antara partai-partai
politik yang Islam dengan
partai-partai politik yang
sekuler.
Pada tahun 1973 K.H.
Nurhasan Al Ubaidah
menderita sakit sehingga tidak
mampu lagi untuk mengelola
Pondok Burengan. Pada
akhirnya Dewan Guru Pondok
memilih Drs. Bachroni
Hertanto selaku Pimpinan
Lembaga Karyawan Islam
(LEMKARI) sebagai pimpinan
pondok hingga wafatnya pada
tahun 1985. Selanjutnya
Direktorium Pusat LEMKARI
berserta dengan Dewan Guru
Pondok dan anggota civitas
akademika lain memilih Drs.
H. Imam Supardi sebagai
Pimpinan pondok. Namun
demikian karena
kesibukannya sebagai pegawai
negeri, ia kemudian
mengundurkan diri sebagai
pimpinan pondok pada tahun
1989. Untuk selanjutnya
terpilihlah H. Abdul Hamid
Mansur, S.H. untuk menjadi
ketua pimpinan Pondok
Pesantren LEMKARI. Pada
tahun 19-20 November 1990
LEMKARI menyelenggarakan
Musyawarah Besar (MUBES)
ke-4 di Jakarta yang
memutuskan antara lain
perubahan nama LEMKARI
menjadi LDII.5 Dengan
demikian namanya juga
berubah menjadi Pondok
Pesantren LDII Burengan-
Banjaran Kediri. Nama ini
dipakai hingga saat ini. Pada
saat ini pimpinan pondok
dipegang oleh K.H. Kuncoro
Kaseno, S.E.



Labels : Cerita Hikmah Pasar Batik Murah Solo Batik Cinta IBU
Category:

0 komentar:

Posting Komentar

Search Terms : good template blogger Download template blogger Free Blogger template Free Template for BLOGGER Free template sexy Free design Template theme blogspot free free classic bloggerskin download template blog car